Update Corona di DI Yogyakarta

Lumbung Pangan Kampung Sindurejan, Ada RT yang Belikan Sembako untuk Semua Warganya

Lumbung pangan Kampung Sindurejan diadakan untuk membantu warga yang terdampak aturan physical distancing atau pembatasan jarak selama pandemi.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Istimewa / Yuniar Purwantoro
Warga Kampung Sindurejan, Keluruhan Patangpuluhan, Kota Yogyakarta bahu-membahu mengadakan lumbung pangan murah sejak Sabtu (11/4/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Warga Kampung Sindurejan, Keluruhan Patangpuluhan, Kota Yogyakarta bahu-membahu mengadakan lumbung pangan murah sejak Sabtu (11/4/2020).

Hingga kini lumbung pangan tersebut masih berlangsung. 

Lumbung pangan Kampung Sindurejan diadakan untuk membantu warga yang terdampak aturan physical distancing atau pembatasan jarak selama pandemi.

Kelompok Wanita Tani Srikandi Mandiri Mampu Penuhi Kebutuhan Pangan Sehari-Hari

Warga di kampung itu yang mayoritas adalah buruh dan pedagang mengalami penurunan signifikan secara ekonomi.

Para warga pun kemudian saling membantu mengadakan program yang menjual beras serta sembako murah bagi seluruh warga Kampung Sindurejan.

“Pekan depan lumbung pangan akan masuk putaran keempat atau minggu keempat. Sejak putaran kedua lumbung pangan tidak hanya menyediakan beras murah, tetapi juga variasi sembako lainnya, yaitu gula, minyak goreng, dan mie instan,” ujar Yuniar Purwantoro, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Patangpuluhan, Kamis (7/5/2020).

Dia mengatakan hal itu dilakukan karena adanya permintaan dari warga sendiri.

Yuniar menjelaskan pihaknya membeli stok gula dari Pabrik Gula Madukismo dan beras dari Perum Bulog.

BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 7 Mei 2020, Positif Bertambah 15 Kasus

“Gulanya dari Madukismo kami beli dan jual (di lumbung pangan) dengan harga sama, yaitu Rp12,5 ribu. Kalau harga normal Rp17 ribu per kg. Beras kami beli dari Bulog juga dengan harga murah,” jelasnya.

Yuniar mengatakan antusiasme warga Kampung Sindurejan sejak putaran pertama hingga ketiga di lumbung pangan cukup konstan.

“Nggak berkurang banyak atau bertambah banyak. Rata-rata memenuhi kebutuhannya dari sini,” ungkapnya.

Adapun modal yang terkumpul untuk menjalankan lumbung pangan ini adalah sebesar Rp23,5 juta, yang terdiri atas Rp6 juta sumbangan kas dari 13 RT dan sisanya donasi dari warga yang mampu.

“Mudah-mudahan modalnya masih ada sampai habis puasa. Kami juga membuka donasi untuk warga di luar Sindurejan yang pernah tinggal di sini,” ungkapnya.

Dia menambahkan, selama ini kesolidan dan kepedulian antar RT semakin terasa dari program lumbung pangan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved