Kisah Inspiratif

Kelompok Wanita Tani Srikandi Mandiri Mampu Penuhi Kebutuhan Pangan Sehari-Hari

Tidak berhenti pada budidaya tanaman, KWT Srikandi Mandiri juga membuat produk olahan pertanian yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa / Istiyani Rohana
Lahan yang berhasil disulap KWT Srikandi Mandiri menjadi lahan produktif. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Kelompok Wanita Tani (KWT) “Srikandi Mandiri” di Karangasem, Pandowoharjo, Sleman, adalah satu di antara KWT yang telah mencatat kisah sukses.

KWT ini bahkan pernah meraih juara pertama dalam lomba KWT se-Kabupaten Sleman.

Istiyani Rohana, Pembina KWT Srikandi Mandiri mengatakan tujuan dibentuknya KWT ialah untuk memberdayakan ibu-ibu rumah tangga dan ibu-ibu lainnya yang terlibat dalam membantu perekonomian keluarga.

“Meski tidak membantu menghasilkan uang, tapi ibu-ibu bisa membantu mengurangi uang belanja dengan cara menanam sendiri bahan makanan sehari-hari bahkan juga beternak,” ujar Istiyani yang juga menjabat Kepala Subbag TU UPT Balai Penyuluhan Pertanian, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman.

Pakar UGM Rekomendasikan Urban Farming sebagai Pengaman Sosial Lokal di Masa Pandemi

Dengan pengalamannya, Istiyani turun membantu KWT di kampungnya, walaupun itu bukan wilayah tupoksinya.

“Di kampung saya ada lahan kosong 300 m2. Kami sama-sama menanam, hasilnya kami jual, lalu putar uangnya untuk menanam lagi,” terangnya.

Menurutnya, ibu-ibu lebih bersemangat jika ada kegiatan bersama.

Bibit yang didapat dari lahan KWT juga dapat dibawa ke rumah untuk ditanam sendiri.

Beberapa jenis tanaman yang pernah mereka budidayakan misalnya sawi, katuk, singkong, pare, dan lain-lain.

Bahkan juga beternak ayam jawa super (joper).

“Kalau panen kita jual ke anggota juga. Kami juga menjual bibit ke pihak luar. Lahan kami pasangi plang menjual bibit. Di sini jadi tempat orang mencari bibit,” urainya.

Tidak berhenti pada budidaya tanaman, KWT Srikandi Mandiri juga membuat produk olahan pertanian yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

Penularan COVID-19 di Indonesia Terjadi di 354 Kabupaten/Kota, Ini Data Tiap Provinsi per 7 Mei Sore

“Budidaya tanaman itu secara keuntungan ekonomi kurang mendukung, hanya mengurangi kebutuhan rumah tangga saja. Kami juga memberdayakan mereka sampai membuat produk olahan,” papar Istiyani.

KWT Srikandi Mandiri dibentuk pada akhir 2018.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved