Kisah Inspiratif
Komunitas Sego Mubeng Bagikan Makanan Gratis Tiap Sore Selama Bulan Puasa
Sego Mubeng sendiri sudah mulai hadir di masyarakat sejak 2017 lalu. Berbagai kalangan lintas agama membaur berlomba untuk kebaikan.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Selain itu, pihaknya juga merasa prihatin dengan adanya Covid-19 yang masih melanda di Indonesia sampai saat ini.
"Akhirnya kami bergerak untuk membantu sesama. Lewat memberikan nasi bungkus ke mereka yang membutuhkan," imbuhnya.
Sego Mubeng sendiri sudah mulai hadir di masyarakat sejak 2017 lalu.
Berbagai kalangan lintas agama membaur berlomba untuk kebaikan.
"Ada yang dari kalangan Tionghoa, muslim dan nasrani semua bersatu di sini," tegasanya.
Sementara koordinator aksi, Yulianingsih menambahkan, sejak Maret lalu, pandemi Covid-19 membuat perekonomian masyarakat terganggu.
Banyak yang penghasilannya menurun.
Mahasiswa yang tertahan di Yogyakarta juga sulit bertahan hidup.
"Di sini kami mencoba meringankan. Setidaknya untuk terhindar dari rasa lapar saja dulu," katanya.
• Kondisi Ekonomi Membaik, Warga Gunungkidul Lepas Bantuan Program PKH
Ada sekitar 500 bungkus nasi yang dibagikan setiap harinya.
Yuli menganggap, jumlah itu sedikit dikurangi karena ia tak tahu kapan pandemi Covid-19 tersebut akan berakhir.
Uniknya, para donatur merupakan masyarakat umum yang memiliki harta lebih yang berkenan untuk dibagikan.
Mereka datang ke sekretariat Gereja Santo Antonius Padua untuk droping makanan dan bentuk bantuan lainnya.
"Selain itu kami juga ada tim dapur yang masak. Untuk makanan yang kami bagikan juga ada standarnya, yakni yang memenuhi kecukupan gizi, sayur, protein dan lainnya," tegasnya.
Selain mengandalkan dapur sendiri dan donasi dari masyarakat, mereka juga memberdayakan UMKM yang ada di Yogyakarta.
"Kalau memang sedang kekurangan tenaga, kami selalu pesen makanan ke pelaku UMKM di Jogja," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)