Update Corona di DI Yogyakarta
Petugas Pemakaman Jenazah di Sleman Lakukan Rapid Test
Personel TRC, petugas dekontaminasi (penyemprotan) dan petugas pemakaman jenazah dari BPBD Sleman melakukan Rapid test, Rabu (6/5/2020).
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Personel Tim Reaksi Cepat (TRC), petugas dekontaminasi (penyemprotan) dan petugas pemakaman jenazah dari BPBD Kabupaten Sleman melakukan Rapid test, Rabu (6/5/2020).
Seorang petugas pemakaman jenazah, Sugeng Riyadi (36) warga Maguwoharjo, Depok mengapresiasi kegiatan kal ini.
Ia menilai bahwa rapid test tersebut memang diperlukan oleh timnya untuk memberikan kepastian kesehatan tubuh mereka.
Sugeng mengatakan bahwa awalnya ia memang merasa takut dan khawatir akan tugasnya yang harus memakamkan pasien dengan prosedur pemakaman covid-19.
• Dua Warga Kota Yogyakarta yang Bekerja di Supermarket Sleman Berstatus PDP
Apalagi di rumah ada keluarga dan ia memiliki dua anak yang masih kecil-kecil.
"Tapi kita yakin dengan APD dan kita siap," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa keluarga dan tetangga sekitar sudah mengetahui tugas yang ia emban.
Keluarga dan lingkungan pun mendukung sehingga memantapkan dirinya untuk melaksanakan tugas tersebut.
"Kita sama-sama sadar dan menjaga. saya di rumah juga membatasi interaksi dengan tetangga sekitar dan mereka menerimanya karena kita punya tugas masing-masing," ujarnya.
Ia menceritakan, memakamkan jenazah dengan APD lengkap sebenarnya tidak membatasi pergerakannya.
Hanya saja hal itu membuat petugas gerah dan dehidrasi karena panas.
Jika pemakaman dilakukan malam hari memang tidak membuatnya gerah, namun tekanan head lamp dan kaca mata yang membuat kepala mereka kesakitan dan bisa menurunkan kesadaran.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 6 Mei 2020, Kasus Positif Bertambah 1
Sugeng mengatakan, setiap sekali pemakaman dilakukan oleh satu tim, dan pernah suatu hari ada empat kali pemakaman dan harus mengerahkan empat tim.
Ia pun berharap, agar masyarakat tetap menjalankan anjuran pemerintah agar keadaan tidak semakin buruk.
"harapannya, masyarakat patuh dan tetap di rumah, jaga kondisinya karna lebih aman ketika dia stay di rumah atau tidak ke luar," paparnya.