Update Corona di DI Yogyakarta
Memasuki Bulan Ketiga Pandemi Covid-19, Pemda DIY Tetap Tenang Tanpa PSBB
Hingga di bulan pertama Covid-19 masuk ke DIY ditemukan 24 kasus positif Covid-19 dengan rincian tiga orang meninggal dan total Pasien Dalam Perawatan
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
Jika dicermati dari bulan pertama ke bulan kedua kasus Covid-19, penyebaran kasus positif cukup cepat.
Dari 24 kasus di Bulan Maret, hingga akhir April kemarin penambahan mencapai 95 pasien positif.
Bisa dikatakan penambahan terjadi hampir tiga kali lipat dari angka sebelumnya. Namun, itu saja belum cukup untuk pemberlakuan PSBB di DIY.
Wakil Ketua Gugus Tugas penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, sampai hari DIY masih belum melakukan pembahasan PSBB.
Pemda DIY mengklaim jika masa tanggap darurat secara fungsi sama dengan aturan PSBB. Hanya saja, terkait payung hukum.
"Belum ada pembahasan, karena masih banyak yang harus dikaji," katanya saat dihubungi Tribunjogja.com, Senin (4/5/2020).
Menurutnya, kajian epidemiologi sangat diperlukan.
Seberapa besar penyebaran transmisi lokal yang ada di lima Kabupaten/Kota di DIY, serta berepa persen dampak sosial yang nantinya dirasakan oleh masyarakat.
Jika berbicara mengenai epidemiologi, tim ahli dari Gugus Tugas Pemda DIY sudah melakukan kajian.
Hasilnya, muncul penyebaran generasi dua (G2) dan Generasi tiga (G3).
• UPDATE 4 Mei 2020: Jumlah Kasus Virus Corona DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jabar, Jatim, Jateng
Per 22 April lalu dari total kasus yang terkonfirmasi, telah dilakukan penyelidikan kepada 71 kasus.
Dari hasil penyelidikan tersebut, diketahui bahwa 51 kasus merupakan kasus yang mempunyai riwayat paparan berupa kunjungan ke wilayah-wilayah yang dianggap sebagai zona merah.
Baik karena baru saja pulang berkunjung dari luar negeri ataupun daerah lain di Indonesia.
Dari hasil contact tracing terhadap 51 kasus generasi pertama Covid 19 di DIY, telah ditemukan 12 kasus yang tertular dari kasus generasi pertama.
Penularan kasus dari generasi pertama (G1) ke generasi kedua (G2), merupakan bukti telah terjadinya penularan lokal di wilayah DIY.