Kisah WNI Awak Kapal Pesiar 2 Bulan Terobang-ambing di Tengah Laut Karena Kapalnya Ditolak Berlabuh
Sonata Khrisna Deva, Warga Negara Indonesia ( WNI) asal Jawa Barat, sudah hampir 2 bulan terjebak di tengah laut lantaran kapalnya tidak mendapat temp
"Selain ke Filipina, kapal pesiar yang ada akan bertolak ke Afrika dan Indonesia," kata Sonata.
Pihak perusahaan menjanjikan, semua kru kapal akan tiba di negara masing-masing paling lambat tanggal 7 Juni 2020.
Semua kru dalam keadaan sehat
Meski harus bersabar, Sonata bersyukur kondisinya dan teman-temannya masih sehat. "Setelah masa Covid-19 itu, di sini pencegahannya jadi lebih ketat.
Suhu naik sedikit atau ada gejala batuk sedikit, langsung isolasi sendiri," ujar Sonata.
• Trump Percaya Diri Akhir Tahun Nanti Amerika Serikat Sudah Punya Vaksin Covid-19
Ia juga tetap berpuasa. "Alhamdulillah, puasa. Di sini untungnya banyak kru asal Indonesia, pengurus masjidnya juga orang Indonesia," tutur Sonata.
Ia mengaku kedekatannya dengan kru asal Indonesia lainnya sedikit mengobati kerinduannya pada Indonesia di masa-masa pandemi.
Sonata juga tidak khawatir akan kehilangan pekerjaannya, karena pihak perusahaan telah meyakinkan akan tetap mempekerjakannya setelah kondisi kembali normal.
"Istilahnya, kami masih tetap pegawai. Tapi karena nggak melaut, ya nggak digaji. Nanti setelah dipulangkan, bisa dipanggil kerja lagi kalau kondisi (sudah) normal," katanya yang baru mulai bekerja di kapal pesiar Desember 2019 lalu.
Awal April lalu, seperlima dari 1.040 awak kapal Ruby Princess yang bersandar di New South Wales, Australia diketahui menunjukkan gejala tertular virus corona.
Di Australia 11 kematian dan 600 kasus positif Covid-19 diketahui memiliki kaitan dengan kapal pesiar, sehingga menjadi sumber penularan terbesar Covid-19 di Australia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Ada Tempat Merapat, WNI Jawa Barat 2 Bulan Terjebak di Laut"