Jawa
Bantu Petani di Magelang, ASN Borong Hasil Pertanian
Dinas Pertanian Kabupaten Magelang menjembatani para petani yang tergabung dalam Aspartan Gemilang memasarkan langsung di kantor pemerintahan.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Para petani di Kabupaten Magelang yang tergabung dalam Asosiasi Para Tani (Aspartan) Gemilang difasilitasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magelang untuk dapat memasarkan hasil pertanian ke kantor-kantor pemerintahan.
Hal ini melihat serapan hasil pertanian dari petani yang turun drastis akibat dampak Covid-19 ini.
Hasil produksi pertanian tidak laku dan kerap dihargai murah oleh tengkulak, akibatnya petani merugi.
• Buah dan Sayur yang Mengandung Vitamin C Tinggi, Imunitas Meningkat Tangkal Virus Corona
"Mobilitas masyarakat ke pasar menjadi rendah, karena harus menjaga jarak. Distribusi ke luar daerah juga menurun, karena banyak distributor merasa takut mengirimkan hasil pertanian. Ini semua menjadi kendala dalam memasarkan hasil produksi pertanian," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magelang, Romza Ernawan, Senin (4/5/2020).
Melihat masalah tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Magelang menjembatani para petani yang tergabung dalam Aspartan Gemilang memasarkan langsung di kantor pemerintahan.
Mereka jemput bola dengan mendatangi langsung konsumen membeli hasil produksinya.
Aneka komoditi yang dijual seperti buncis, sawi, selada, wortel, kentang, tomat, lombok dan lain sebagainya.
Produk jamu atau empon-empon, beras mentik wangi, IR 64, keripik sayur, ikan lele dan nila, bawang putih, bawang merah gula jawa, kacang-kacangan bahkan sampai racikan sayur seperti lodeh, asem-asem, kolak waluh.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 4 Mei 2020, Nihil Tambahan Kasus Positif, 1 Pasien Sembuh
"Ternyata apresiasinya luar biasa. Banyak SKPD yang langsung meminta agar mobile Aspartan datang kesana dengan membawa hasil produksinya," kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Ade Sri Kuncoro.
Ketua Aspartan Kabupaten Magelang, Eko Sungkono mengatakan, dengan kegiatan ini para petani dapat terbantu memasarkan hasil pertaniannya.
Pandemi ini sedikit banyak mempengaruhi hasil penjualan mereka, sehingga para petani mesti berpikir keras untuk menjual hasil pertaniannya.
"Permintaan turun drastis lantaran banyak pasar modern yang tutup. Demikian pula banyak warga yang jarang ke pasar karena adanya social distancing. Daya beli sudah berkurang hingga 40 persen. Namun dengan adanya kegiatan ini, kami bisa menjual produk pertanian kami," tuturnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
