Terdampak Pandemi Virus Corona, Penjualan Kolang Kaling Turun Drastis

Terdampak Pandemi Virus Corona, Penjualan Kolang Kaling di Pasar Beringharjo Turun Drastis

Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting
Penjual sekaligus pemasok kolang-kaling di pasar Beringharjo dan Yogyakarta, Mariatin (25), saat ditemui Tribunjogja.com pada Minggu, (03/05/2020) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Saat Ramadhan, penjualan kolang-kaling di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta mengalami penurunan drastis akibat dampak wabah virus corona.

Padahal, kolang kaling merupakan salah satu bahan yang banyak dicari saat memasuki bulan Ramadhan karena banyak digunakan untuk hidangan takjil.

Penjual sekaligus pemasok kolang-kaling di pasar Beringharjo dan Yogyakarta, Mariatin (25) mengatakan, penjualan kolang-kaling mengalami penurunan yang cukup besar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Seperti tahun lalu, sebelum ada Corona penjualan kolang-kaling bisa mencapai 1 kuintal per hari. Saat ini penjualan paling kuat hanya mencapai 25 kilogram per hari," kata Mariatin saat ditemui Tribunjogja.com, Minggu (3/5/2020).

"Tahun lalu, dalam sepekan selama bulan Ramadhan penjualan kolang-kaling bisa mencapai 40 kuintal," sambungnya.

Aksi Pegawai PLN Berbagi di Bulan Ramadhan

Sederet Manfaat Puasa Menurut Sains, Mulai Mencegah Kanker hingga Bantu Tubuh Melawan Infeksi

Mariatin pun menambahkan, menurunnya penjualan kolang kaling ini terjadi karena saat ini jumlah penjual takjil juga tidak banyak.

"Ketika Ramadan, pembeli kolang-kaling kebanyakan dari penjual takjil. Sekarang yang berjualan (takjil) sudah sedikit, otomatis kami kehilangan pasar," tutur Mariatin.

Adapun, kolang-kaling milik Mariatin berasal dari Medan dan Tasikmalaya. Untuk harga bervariasi tergantung jenisnya.

"Untuk harga kulakan kolang-kaling Medan kami jual Rp 20 ribu per kilogram, sedangkan harga kolang kaling Tasikmalaya dijual lebih murah lagi Rp 15 ribu per kilogram. Namun saat ini, kami lebih banyak menjual kolang- kaling Medan karena buahnya lebih besar dan banyak peminat," ujarnya.

Mariatin pun menambahkan, penurunan pembeli tahun ini sangat terasa. Pemasukan berkurang hingga 75 persen. Apalagi kolang-kaling termasuk produk yang laku saat Ramadhan saja. (Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting). 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved