Seniman Yogyakarta Pungky Purbowo Tetap Berkarya di Tengah Pandemi Corona
Sejak masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), lelaki berusia 61 tahun itu menolak berhenti berkarya.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tangan Pungky Purbowo tampak lihai menari di atas kanvas dan kertas putih.
Matanya cermat, mengamati goresan demi goresan drawing pen.
Seniman lukis dari Yogyakarta itu memang sedang membuat pola untuk lukisan yang sedang dipamerkan.
Ya, sejak masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), lelaki berusia 61 tahun itu menolak berhenti berkarya.
Saat aktivitas keluar rumah dibatasi demi mencegah penularan Corona Virus, Pungky tetap melangsungkan pameran.
Tapi tidak mengajak pengunjung untuk datang.
Dia menggelar pameran senyap.
Tak ada pengunjung, setiap karya yang dihasilkan, dia pajang, lalu dipamerkan secara online di media sosialnya.
Di tengah virus SARS-CoV-2 yang sedang merebak dimana-mana, Pungky memiliki cara sendiri untuk tetap berkarya.
"Saya tidak mau terpenjara oleh kondisi. Saya itu manusia bebas, manusia merdeka, kapanpun saya bisa tetap berkarya, sejauh saya tidak mengganggu lingkungan," katanya.
Apabila diamati seksama, dalam pameran lukisan tersebut, seniman yang pernah mengenyam pendidikan di ASRI Yogyakarta tahun 1981 itu banyak melukis dengan objek mata.
Bukan tanpa alasan, Pungky mengaku sengaja melukis dengan objek mata karena mata adalah bagian tubuh yang selalu terlihat apa adanya.
Di saat seseorang sedang sedih, takut ataupun bahagia, kata dia, semua bisa terlihat dari matanya.
"Karena mata tidak bisa berbohong," ucap dia.
Alasan lain, mengapa mata menjadi sasaran objek lukis, kata Pungky, karena ada pesan yang sebenarnya ingin disampaikan yaitu kejujuran.