Update Corona di DI Yogyakarta

Kasus Positif Covid-19 di DIY Tembus 104 Pasien, Berikut Rincian Tiga Klaster Terbesar Sebarannya

Dengan bertambahnya 9 kasus baru ini, membuat jumlah kasus positif Covid-19 di DIY adalah 104 kasus.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
who.int
Berita Update Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY yang tercatat pada Jumat (1/5/2020) hari ini mengalami lonjakan.

Tercatat, dalam data yang dirilis per Jumat (1/5/2020) hari ini, ada tambahan sebanyak 9 kasus positif Covid-19 di wilayah DIY.

UPDATE Terkini Sebaran Virus Corona di Indonesia Jumat 1 Mei 2020: DKI Jakarta, Jabar, Jateng, DIY

UPDATE Terbaru Virus Corona di Indonesia 1 Mei 2020: Kasus Positif Covid-19 Telah Capai 10.551 Orang

Mayoritas dari kasus tersebut adalah mereka yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, menjelaskan dengan bertambahnya 9 kasus baru ini, membuat jumlah kasus positif Covid-19 di DIY adalah 104 kasus.

Berikut rincian penambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 di DIY untuk hari ini : 

- Kasus 98 adalah laki-laki usia 13 tahun warga Kulonprogo

- Kasus 99 adalah perempuan usia 49 tahun warga Bantul

- Kasus 100 adalah laki-laki usia 36 tahun warga Bantul

- Kasus 101 adalah laki-laki usia 32 tahun warga Bantul

- Kasus 102 adalah perempuan usia 59 tahun warga Bantul

- Kasus 103 adalah perempuan usia 50 tahun warga Bantul

- Kasus 104 adalah laki-laki usia 79 tahun warga Sleman

- Kasus 105 adalah perempuan 67 tahun warga Sleman

- Kasus 106 adalah laki-laki usia 43 tahun warga Bantul

"Untuk kasus tersebut riwayatnya adalah kasus 98 hasil kontak tracing Dinkes Kuloprogo diketahui reaktif dan memiliki riwayat perjalanan pulang dari Pesantren Temboro, kasus 99 kontak kasus 64, kasus 100 pekerja migran dari Dubai, kasus 101 pekerja migran dari USA, kasus 102 kontak kasus 97, kasus 103 kontak positif namun masih dalam penelusuran, kasus 104 tidak ada riwayat dan sedang dalam penelusuran Dinkes Kabupaten, kasus 105 kontak kasus 66, dan kasus 106 riwayat mengikuti Tabligh Akbar di Gowa," papar Berty, Jumat (1/5/2020).

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Berty Murtiningsih saat ditemui Tribun Jogja di Dinas Kesehatan DIY, Senin (03/02/2020)
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Berty Murtiningsih saat ditemui Tribun Jogja di Dinas Kesehatan DIY, Senin (03/02/2020) (TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma)

Berty menjelaskan, terkait PMI atau Pekerja Migran Indonesia, Dinas Kesehatan kabupaten/kota selalu mendapatkan informasi kedatangan mereka yang disampaikan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Kemudian PMI yang datang dilakukan rapid test di masing-masing kabupaten/kota.

Bila hasil menunjukkan reaktif, maka mereka wajib melakukan isolasi di rumah sakit sembari menunggu proses swab.

"Isolasi di rumah sakit sembari swab tidak hanya bagi PMI namun juga bagi mereka dari hasil tracing. Kalau kondisi kesehatan mereka ringan sampai sedang," ungkapnya.

Tiga Klaster Terbesar

Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 di DIY terus berupaya meredam laju penyebaran Covid-19.

Saat ini, data terakhir dari Pemda DIY melalui gugus tugas penanganan covid-19, tercatat angka kasus positif virus corona telah mencapai 104 pasien.

Kajian Epidemiologi pun kembali dilakukan.

Dari 104 kasus yang sudah terkonfirmasi di DIY, penyelidikan epidemiologi dan contact tracing terhadap kasus terkonfirmasi, PDP maupun ODP pun ditekankan.

Dari hasil penyelidikan tersebut, diketahui terdapat tiga klaster besar yang ada di DIY.

Masing-masing klaster terkait dengan kegiatan keagamaan.

UPDATE Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Kulon Progo

Tiga Kota yang Disebut-sebut Berpotensi Menjadi Episentrum Baru Penyebaran Corona di Indonesia

Jumlah kasus terkonfirmasi dari ketiga klaster tersebut, mencapai proporsi lebih kurang 20 persen dari seluruh kasus yang terkonfirmasi.

Ahli Epidemiologi UGM, dr Riris Andono Ahmad, MPH, PhD, merinci tiga klaster tersebut antara lain dua klaster di Kabupaten Sleman dan satu klaster di Kabupaten Gunungkidul, yang berawal dari anggota jemaah Tabligh akbar yang baru pulang dari Jakarta.

Klaster di Kabupaten Sleman tersebar terutama melalui kegiatan pertemuan di tempat peribadatan.

Sementara klaster di Kabupaten Gunungkidul disebarkan melalui kontak erat antar kasus.

Klaster kasus di Sleman telah mencapai generasi ke tiga (G3).

Sementara klaster kasus di Gunungkidul telah mencapai generasi ke 5 (G5).

dr. Riris Andono Ahmad, MPH, PhD ahli epidemiologi UGM jelaskan siklus penyebaran Covid-19, Rabu (22/4/2020)
dr. Riris Andono Ahmad, MPH, PhD ahli epidemiologi UGM jelaskan siklus penyebaran Covid-19, Rabu (22/4/2020) (Istimewa)

Sementara ini, khusus wilayah Sleman sudah ada dua klaster di antaranya Warga Negara Asing (WNA) serta jemaah tabligh akbar asal Sleman yang datang dari Jakarta.

dr. Riris Andono Ahmad, MPH, PhD ahli epidemiologi UGM jelaskan siklus penyebaran Covid-19, Rabu (22/4/2020) (Istimewa)
Sedangkan satu klaster terbesar sisanya merupakan Jemaah GBIP terpusat di Kota Yogyakarta.

Klaster tersebut berasal dari rombongan yang pulang dari pertemuan Sidone GBIP yang dilakukan di Hotel Aston, Kota Bogor pada bulan Maret.

Penularan kasus pada jemaah GPIB tersebut terjadi karena adanya kegiatan dalam lingkungan gereja.

Andono mengatakan, untuk jumlah klaster di Gunungkidul mencapai 18 kasus, dengan rincian enam telah terkonfirmasi positif, 11 lainnya positif rapid test, dan satu sisanya meninggal dalam status PDP.

Sementara yang klaster yang di Sleman, jumlah keseluruhan ada 24 positif Covid-19.

"Kasus di Sleman ini merupakan generasi ke tiga. Sementara di Gunungkidul sudah generasi kelima," katanya saat jumpa pers di gedung Pusdalops BPBD DIY, Jumat (1/5/2020).

VIRAL Kemunculan Cahaya di Langit yang Diduga Bintang Turaya, Pertanda Corona Segera Berakhir?

Prediksi Pandemi Virus Corona di Indonesia, Dua Faktor Ini Jadi Penentu Covid-19 Bisa Cepat Berakhir

Ia melanjutkan, sementara terkait jamaah GPIB yang terkontaminasi Covid-19 berjumlah 17 kasus.

Dengan rincian dua orang terkonfirmasi, tiga lainnya PDP dan selebihnya positif saat jalani rapid test.

Ia menyimpulkan, dari tiga kluster besar kali ini dapat disimpulkan jika kegiatan berkerumunan memiliki potensi penularan yang cepat.

"Awalnya dua orang ikuti jamaah tabligh, dua tersebut satu pulang ke Sleman dan satunya pulang ke Gunungkidul," tegas Andono.

Peta sebaran virus corona di Indonesia 2020
Peta sebaran virus corona di Indonesia 2020 (covid19.go.id)

Andono menyebut kemungkinan besar, paparan covid-19 bisa semakin bertambah.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat supaya tetap menjaga pola hidup sehat.

Pertemuan para jamaah GPIB asal Yogyakarta sendiri dilangsungkan di Bogor, Maret lalu.

Mereka juga melakukan perjalan ke Jakarta, lalu ke Semarang sebanyak 11 rombongan, setibanya di Yogya dilakukan pertemuan sebanyak 13 orang, di Sleman 20 orang dan di Bantul empat orang.

"Saat ini kami lebih fokus terhadap penularan transmisi. Tiap-tiap daerah selalu kami tekankan untuk melakukan test secara masif," imbuhnya. 

( tribunjogja.com/ kur/hda )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved