Update Corona di DI Yogyakarta
Kasus Positif Covid-19 di DIY Tembus 104 Pasien, Berikut Rincian Tiga Klaster Terbesar Sebarannya
Dengan bertambahnya 9 kasus baru ini, membuat jumlah kasus positif Covid-19 di DIY adalah 104 kasus.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
"Untuk kasus tersebut riwayatnya adalah kasus 98 hasil kontak tracing Dinkes Kuloprogo diketahui reaktif dan memiliki riwayat perjalanan pulang dari Pesantren Temboro, kasus 99 kontak kasus 64, kasus 100 pekerja migran dari Dubai, kasus 101 pekerja migran dari USA, kasus 102 kontak kasus 97, kasus 103 kontak positif namun masih dalam penelusuran, kasus 104 tidak ada riwayat dan sedang dalam penelusuran Dinkes Kabupaten, kasus 105 kontak kasus 66, dan kasus 106 riwayat mengikuti Tabligh Akbar di Gowa," papar Berty, Jumat (1/5/2020).

Berty menjelaskan, terkait PMI atau Pekerja Migran Indonesia, Dinas Kesehatan kabupaten/kota selalu mendapatkan informasi kedatangan mereka yang disampaikan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Kemudian PMI yang datang dilakukan rapid test di masing-masing kabupaten/kota.
Bila hasil menunjukkan reaktif, maka mereka wajib melakukan isolasi di rumah sakit sembari menunggu proses swab.
"Isolasi di rumah sakit sembari swab tidak hanya bagi PMI namun juga bagi mereka dari hasil tracing. Kalau kondisi kesehatan mereka ringan sampai sedang," ungkapnya.
Tiga Klaster Terbesar
Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 di DIY terus berupaya meredam laju penyebaran Covid-19.
Saat ini, data terakhir dari Pemda DIY melalui gugus tugas penanganan covid-19, tercatat angka kasus positif virus corona telah mencapai 104 pasien.
Kajian Epidemiologi pun kembali dilakukan.
Dari 104 kasus yang sudah terkonfirmasi di DIY, penyelidikan epidemiologi dan contact tracing terhadap kasus terkonfirmasi, PDP maupun ODP pun ditekankan.
Dari hasil penyelidikan tersebut, diketahui terdapat tiga klaster besar yang ada di DIY.
Masing-masing klaster terkait dengan kegiatan keagamaan.
• UPDATE Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Kulon Progo
• Tiga Kota yang Disebut-sebut Berpotensi Menjadi Episentrum Baru Penyebaran Corona di Indonesia
Jumlah kasus terkonfirmasi dari ketiga klaster tersebut, mencapai proporsi lebih kurang 20 persen dari seluruh kasus yang terkonfirmasi.
Ahli Epidemiologi UGM, dr Riris Andono Ahmad, MPH, PhD, merinci tiga klaster tersebut antara lain dua klaster di Kabupaten Sleman dan satu klaster di Kabupaten Gunungkidul, yang berawal dari anggota jemaah Tabligh akbar yang baru pulang dari Jakarta.
Klaster di Kabupaten Sleman tersebar terutama melalui kegiatan pertemuan di tempat peribadatan.