Ganjar Pranowo Ajak ASN di Jawa Tengah Turut Berkontribusi dalam Penanganan Covid-19
Ganjar menilai salah satu kekuatan yang bisa memberi kontribusi sangat besar pada sisi itu adalah Aparatur Sipil Negara.
TRIBUNJOGJA.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,2 triliun untuk penanganan masyarakat yang terdampak penyebaran wabah virus corona.
Selain itu, ia juga mengusulkan pemotongan gaji Aparatur Sipil Negar (ASN) kepada pemerintah pusat.
Usulan tersebut disampaikannya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional, Kamis (30/4/2020) kemarin.
Menurut Ganjar, kebijakan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo, yang meminta pemerintah daerah untuk merelokasi dan merealokasi anggaran, untuk penanganan agar semakin banyak masyarakat diselamatkan.
Bahkan di level provinsi, anggaran sebesar Rp 2,2 triliun dialokasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Saya khawatir, yang diprediksi Juni akan selesai, justru di Jateng baru sampai puncak, apalagi seperti yang disampaikan Pak Yuri dari Gugus Tugas, Semarang bisa jadi epicentrum baru. Karena transmisi lokal telah terjadi," kata Ganjar, Sabtu (2/5/2020).
Ganjar mengatakan semua pihak mesti turun tangan untuk menambal kemungkinan kekurangan dalam penanganan COVID-19, dari sisi anggaran salah satunya.
Karena untuk skala nasional dibutuhkan anggaran yang sangat besar.
Sebagai gambaran, untuk sekelas Jawa Tengah saja, Ganjar harus menyisir anggaran sebesar Rp 2,2 triliun.
Ganjar menilai salah satu kekuatan yang bisa memberi kontribusi sangat besar pada sisi itu adalah Aparatur Sipil Negara.
"Kemarin di Musrenbang saya usulkan agar ada pemotongan gaji atau pendapatan yang bisa kita berikan kepada rakyat. Nah bagaimana sensitivitas bisa kita berikan dalam kondisi seperti ini?" kata Ganjar.
Sebenarnya yang Ganjar harapkan dari pemotongan gaji ASN adalah spirit berbagi saat negara dalam kondisi krisis.
Makanya dalam Musrenbang tersebut, untuk pemotongan pendapatan Ganjar mengambil contoh ASN golongan tiga.
Dengan penyebutan contoh tersebut, Ganjar berharap seluruh ASN apapun golongan dan jabatannya terketuk untuk berempati lebih.
"Sebenarnya bukan soal golongannya, bukan persentasenya. Kalaulah soal gradual bisa dilakukan, dimulai saja dari pejabatnya dulu. Maka tadi ada yang nanya, gubernur berani tidak gajinya dipotong 85 persen. Maaf, untuk gaji tidak pernah saya ambil sejak 2013, saya kembalikan," kata Ganjar.
Bahkan Ganjar menegaskan jangankan sekadar gaji, seluruh pendapatnya pun siap dipotong untuk penanganan COVID-19.