MusikZone
Farid Stevy, 120 Hours in Distance; Festival Online Pertama dalam Masa Pandemi
Tetap berkarya meski dalam pembatasan aktivitas sosial dengan penerapan social distancing karena pandemi saat ini adalah keputusan logis yang diambil
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tetap berkarya meski dalam pembatasan aktivitas sosial dengan penerapan social distancing karena pandemi saat ini adalah keputusan logis yang diambil para pekerja kreatif.
Salah satunya Farid Stevy, pria yang dikenal sebagai vokalis band FSTVLST. Ia baru saja menggelar kerja kreatif bertajuk Farid Stevy, 120 Hours in Distance.
Festival ini menjadi salah satu contoh gerakan tak mau tinggal diam dalam masa penerapan social distancing saat ini.
Imbauan social distancing terkait pandemi virus covid 19 sejak pertengahan Maret 2020 memberi dampak besar bagi kalangan pekerja industri kreatif dan kesenian.
Kegiatan yang mengundang kerumunan massa dan interaksi fisik seperti konser musik, pameran, diskusi, dan lain-lain terpaksa ditunda untuk sementara hingga batas waktu yang belum pasti.
• Farid Stevy Asta Olah Fenomena Corat-coret Teks di Ruang Publik Jadi Karya di Biennale Jogja XIV
Melalui hajatan kerja kreatif yang digelar selama lima hari berturut turut ini yakni sejak tanggal 22 hingga 26 April 2020 kemarin, Farid mengakomodir berbagai kegiatan kreatifnya yang selama ini banyak dilakukan di luar rumah dengan melibatkan kerumunan, dialihkan dikerjakan dalam studio seni miliknya dan disiarkan melalui media online.
Digelar selama lima hari, rupanya Farid memiliki pesan tersembunyi.
Lima hari merupakan simbol hari kerja aktif yang ia terapkan selama ini bersama tim kreatifnya di Liberates Creative Colony (LCC), yakni semacam ruang kerja kreatif.
Selain itu, lima hari juga mewakili hari efektif sekolah bagi sebagian pelajar.
"120 jam itu kebetulan dulu bersama Jenny (band cikal bakal FSTVLST) pernah punya lagu judulnya sama. Kurang lebih spiritnya akan menambah kecepatan meski sudah 120 Kilometer perjam dan saat ini meski dalam banyak keterbatasan kita malah harus tetap tambah semangat berkarya," ungkap Farid.
Farid pun menyoroti soal beberapa kerentanan yang menghinggapi para pekerja kreatif termasuk dirinya yang menjadi seniman lintas disiplin ilmu, yakni kerentanan medis, mental dan sosial ekonomi.
• Farid Stevy Asta Ingin Ajak Pengguna Media Sosial Ikut Berkarya
Pada festival ini Farid menyebarkan pesan bahwa, dirinya mengambil sikap untuk turut mendukung program sosial distancing demi menghindari kerentanan kesehatan yang dianjurkan oleh mereka yang lebih tahu wilayah kesehatan.
Selanjutnya, soal kerentanan mental, ia sendiri sudah menghalaunya dengan tetap selalu terhubung meski melalui perjumpaan online dengan timnya baik di LCC maupun teman teman yang selama ini sering terlibat kerja kreatif bersama.
Tak kalah penting adalah kerentanan sosial ekonomi, di mana semua harus terus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup dalam ranahnya masing masing.
