Yogyakarta
Proyek Pembangunan KRL Relasi Jogja-Solo Pakai Listrik Aliran Atas, Dibangun Mulai KM 107
Pembangunan itu dimulai dari KM 107 hingga KM 154 Jogja-Solo, proyeknya Kemenhub Ditjend Perkerata Apian
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNjogja.com Yogyakarta -- Rencana proyek pembangunan Kereta Rel Listrik (KRL) relasi Jogja-Solo masih terus berlanjut.
Proyek pembangunan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ditjend Perkereta Apian Indonesia tersebut sudah mulai terlihat tahapan demi tahapan.
Pembangunan memang menjadi kewenangan Kemenhub, Manajer Humas PT. KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, pengerjaan konstruksi saat ini berupa pemasangan tiang Listrik Aliran Atas (LAA).
Ia menjelaskan, pengerjaan LAA tersebut dibagi beberapa tahapan.
Eko mengatakan, ada 13 paket pengerjaan yang dilakukan.
Nilainya pun cukup tinggi mencapai Rp 35-36 miliar.
"Pembangunan itu dimulai dari KM 107 hingga KM 154 Jogja-Solo, proyeknya Kemenhub Ditjend Perkerata Apian," katanya saat dihubungi Tribunjogja.com, Rabu (29/4/2020).

Ia menyampaikan, LAA sendiri digunakan sebagai daya penggerak KRL.
Target semula, informasi yang ia dapat harus selesai di tahun 2020.
Jika nantinya dapat terelasisasi, KRL tersebut mampu memangkas jarak tempuh perjalan Jogja-Solo.
"Saya belum mengetahui lebih jelas. Namun, pastinya mampu memangkas jarak tempuh yang cukup banyak, informasi lebih jelas langsung ke perwakilan Ditjend saja," pungkasnya.
Proyek Tol Jogja Solo

Lebih kurang sudah tiga bulan tahapan pembangunan tol Solo-Jogja-Bawen jalan di tempat karena terdampak pandemi virus corona.
Satu akibatnya tahapannya adalah proses pembebasan lahan yang seharusnya berakhir April tersendat.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk sementara waktu masih belum bisa malakukan pengerjaan konstruksi.