Menlu Rusia Sergei Lavrov Kecewa Atas Sikap Barat Hadapi Covid-19

Rusia kesal dan kecewa atas sikap dan upaya negara-negara barat tertentu untuk menyalahkan China terkait pandemi coronavirus.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
ALEXANDER NEMENOV / AFP
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. 

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW - Rusia kesal dan kecewa atas sikap dan upaya negara-negara barat tertentu untuk menyalahkan China terkait pandemi coronavirus.

Kekesalan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam wawancara eksklusif oleh Wakil Direktur Kantor Berita TASS, Mikhail Gusman.

"Saya terutama ingin mengatakan kita sedih dengan retorika dan upaya untuk menunjukkan angka di satu sisi, tapi ada sisi lain," kata Lavrov dikutip TASS, Kamis (30/4/2020) WIB.

"Anda menyebutkan AS menuduh China. Eropa juga menyuarakan tuduhannya (itu terjadi di Perancis dan Jerman) melawan China," lanjutnya menjawab pertanyaan.

Menlu Lavrov menunjuk pernyataan negara-negara Eropa tertentu yang ingin menuntut puluhan bahkan ratusan miliar dolar dari China sebagai kompensasi karena tidak memberi tahu komunitas global tentang pandemi pada waktunya.

"Presiden AS Donald Trump baru-baru ini membahas masalah ini dalam salah satu penjelasannya dan mengatakan AS mungkin mengajukan klaim serupa tetapi menuntut jumlah yang jauh lebih besar daripada ratusan miliar dolar," katanya.

"Kami melihat semuanya. Tentu saja ini sangat menyedihkan," kata menteri paling senior di kabinet Vladimir Putin ini.

Profesor China Kecam Donald Trump, Anggap Presiden AS Runtuhkan Ekonomi Bebas Ala Amerika

Lavrov menekankan kemenangan atas pandemi tetap menjadi prioritas mutlak.

"Nantinya, kita pasti perlu menyelidiki alasan mengapa virus itu muncul setidaknya untuk memahami cara membuat penangkal yang dapat diandalkan untuk masa depan," jelasnya.

"Ada prediksi para ilmuwan virus korona ini mungkin akan kembali dan itu akan bersama kita secara permanen seperti flu dan angka. penyakit musiman lainnya. Oleh karena itu, kita pasti perlu mempelajari alasannya," tegasnya.

Sergei Lavrov mengklarifikasi, penyelidikan ini diperlukan untuk tidak hanya sekadar pamer kata-kata.

Trump sebelumnya mengumumkan pemerintah AS mempertimbangkan mengajukan klaim keuangan terhadap Beijing karena kerugian yang diderita akibat pandemi virus Corona yang pertama muncul di Wuhan.

Retorika menyerang China terus dilakukan Washington. Terbaru, Menlu AS Mike Pompeo menyebut, sejumlah laboratorium di China menyebarkan patogen virus berbahaya.

Sementara Australia juga berniat melakukan penyelidikan asal usul virus Corona, dan rencana aksi itu berarti menyasar China.

Beijing langsung memperingatkan, setiap upaya menyudutkan China akan berdampak langsung pada aspek lain.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved