Update Corona di DI Yogyakarta

Pemda DIY Desak Pemerintah Kota/Kabupaten Maksimalkan Penggunaan Rapid Test

Pemda DIY mengakui penggunaan rapid test masih belum massif. Belum ada rencana penggunaan rapid test bagi pemudik yang masuk ke DIY.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
SHUTTERSTOCK
Rapid tes covid-19 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY kembali mengumumkan hasil rapid test yang telah didistribusikan kepada rumah sakit rujukan dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se DIY.

Dari jumlah total rapid test sebanyak 20.400, pendistribusian masih mencapai 15.900 alat rapid test.

Sampai saat ini penggunaan masih diprioritaskan bagi keluarga yang kontak langsung dengan pasien. 

"Pihak yang menjadi prioritas penggunaan rapid test ini tenaga medis dan keluarga yang kontak dengan pasien," kata Bidang Informasi Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 DIY Ditya Nanaryo Aji belum lama ini.

Penggunaan Rapid Test Pemda DIY Masih Rendah

Ia merinci, dari jumlah yang didistribusikan, terdapat 5.049 yang hasilnya sudah dapat diketahui. Dengan diagnosis 4.874 negatif, 99 positif dan terjadi error pada 78 rapid test.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk pasien dengan hasil test negatif, pasien tersebut masih diharuskan menjalani physical distancing.

Pembatasan jarak bagi pasien negatif tersebut dilakukan selama tujuh hingga sepuluh hari. Untuk selanjutnya pasien kembali melakukan rapid test ulang.

Sebaliknya, bagi pasien yang positif saat rapid test namun tidak mengalami gejala terpapar Covid-19, mereka juga wajib lakukan isolasi mandiri.

Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona

"Saat isolasi mandiri, pasien diharapkan menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan. Jika mengalami sesak napas dan batuk, segera konsultasikan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," imbuhnya.

Pemda DIY mengakui, penggunaan rapid test masih belum massif.

Belum ada rencana penggunaan rapid test bagi pemudik yang masuk ke DIY.

Ia mendesak supaya Pemerintah Kota/kabupaten untuk mengembangkan penggunaan rapid test lebih luas.

"Kami akan mendorong pemerintah Kota/kabupaten untuk menggunakan rapid test secara massif. Terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Termasuk pekerja migran dan sebagainya," tegasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved