Update Corona di DI Yogyakarta
Wawali Kota Yogya Tinjau Dapur Umum untuk Warga Isolasi di Balai Diklat Kemensos
Pemkot Yogyakarta menyediakan konsumsi bagi para pemudik yang masih isolasi. Konsumsi tersebut akan diberikan selama pemudik menjalani 14 hari isolasi
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhnai
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi memantau dapur umum di Posko Tagana Kota Yogakarta.
Dapur umum tersebut menyediakan makanan untuk pemudik yang menjalani isolasi di Balai Diklat Kemensos di Jalan Veteran, Yogyakarta.
Ia mengatakan Pemkot Yogyakarta menyediakan konsumsi bagi para pemudik yang masih isolasi.
Konsumsi tersebut akan diberikan selama pemudik menjalani 14 hari isolasi.
• Pemkot Yogya Minta Jasa Makanan dan Minuman Pasang Tirai Selama Ramadan
"Ini upaya kita untuk membuat mereka nyaman dalam melakukan isolasi diri. Selama isolasi kita sediakan, menu makanan juga komplit," katanya saat ditemui wartawan di Posko Tagana, Senin (27/04/2020).
Saat ini ada enam pemudik yang masih melakukan isolasi diri Balai Diklat Kemensos.
Pemudik tersebut baru datang dua hari lalu, paling tidak masih perlu 12 hari lagi untuk isolasi.
Ia menerangkan pemudik tersebut harus menjalani isolasi di Balai Diklat Kemensos karena tidak memiliki tempat untuk isolasi di rumahnya.
Pemudik juga harus mendapat surat keterangan dari wilayah untuk menjalani isolasi di Balai Diklat Kemensos.
"Untuk isolasi di sana (Balai Diklat Kemensos) itu harus diajukan wilayah, temen-temen RT, RW melihat apakah memenuhi syarat atau tidak. Kalau tidak memenuhi syarat nanti rembugan dengan lurah. Kalau ada alternatif di wilayah, bisa gunakan di wilayah. Kalau tidak ada baru di balai Diklat Kemensos," terangnya.
• Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Tagana Kota Yogyakarta, Yuda Paksi menambahkan pihaknya tidak hanya menyediakan konsumsi untuk pemudik saja, tetapi juga untuk petugas.
Sehingga jumlah setiap harinya berubah, tergantung jumlah petugas yang berjaga.
Selama bulan Ramadan, pihaknya juga melakukan penyesuaian.
Sebab ada pemudik dan petugas yang menjalankan ibadah puasa.