Update Corona di DI Yogyakarta
Tingkatkan Kapasitas Pemeriksaan Swab, RSA UGM Launching Bilik Sampling Gadjah Mada
GAMA Swab Sampling Chamber ini digadang mampu mengefisiensi waktu dan tempat, serta meminimalisir zona merah rumah sakit atas persebaran Covid-19.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Untuk memastikan seseorang terpapar virus corona (Covid-19) atau tidak, ada beberapa jenis pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan.
Satu di antaranya dengan metode swab nasofaring dan orofaring.
Penularan Covid-19 melalui droplet ini sangat mudah tersebar.
Oleh sebab itu tentu harus berhati-hati saat mengambil sampel pasien.
Para petugas pengambil sampel juga harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan pengambilan sampel dilakukan diruang isolasi.
• Dosen UGM Kembangkan Bilik Swab yang Dilengkapi HEPA Filter
Tim peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK KMK), dan Sekolah Vokasi (SV) Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan tim dokter RS Akademik UGM mengembangkan bilik sampling Covid-19.
Bilik tersebut dinamakan GAMA Swab Sampling Chamber atau Bilik Sampling Gadjah Mada.
Menggunakan konsep layanan drive thru, GAMA Swab Sampling Chamber ini digadang mampu mengefisiensi waktu dan tempat, serta meminimalisir zona merah rumah sakit atas persebaran Covid-19.
Direktur Utama RS Akademik UGM, dr.Arief Budiyanto,Ph.D,Sp.KK(K) mengungkapkan dengan adanya alat ini maka kapasitas pemeriksaan swab bisa ditingkatkan.
"Tujuan utama Bilik Sampling Gadjah Mada ini adalah meningkatkan kapasitas untuk pemeriksaan swab dalam rangka PCR diagnostik Covid-19," ujarnya saat peresmian GAMA Swab Sampling Chamber, Senin (27/4/2020).
Rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 saat ini kekurangan APD.
Dengan adanya Bilik Sampling Gadjah Mada maka dapat menghemat penggunaan APD pada saat petugas mengambil sampel pasien.
• Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona
"Kalau sebelumnya (petugas) menggunakan APD 3, sekarang bisa lebih rendah, sehingga APD 3 nanti bisa difokuskan untuk zona merah. Dengan alat ini kita bisa menghemat APD yang menjadi problem di semua RS yang melayani Covid-19," kata dia.
Ketua Tim Dr. R. Sumiharto, S. Si, M.Kom mengungkapkan ide pembuatan GAMA Swab Sampling Chamber ini melihat para petugas medis yang membutuhkan banyak APD pada saat mengambil swab.
"Sehingga melihat kondisi seperti itu gimana caranya membuat sebuah sistem yang jauh lebih aman, nyaman prinsipnya di awal adalah aman dan nyaman," katanya.
Konsep bilik tersebut menggunakan tekanan positif sehingga diharapkan konsep tersebut akan jauh lebih nyaman dan aman.
"Kami tetap akan mengevaluasi kalau nanti ada sesuatu yang masih kurang nanti akan kita perbaiki," ujarnya.
Sementara itu, Dr. dr. Hera N, M.Kes, Sp.MK menambahkan bilik ini didesain untuk digunakan petugas pengambil sample yang berada di dalam dan pasien ada di luar bilik.
"Karena petugas ada di dalam maka kami berusaha melindungi dengan cara membuat tekanan positif dengan adanya tekanan positif ini maka kalau di luar ada droplet kontaminan dari pasien maka petugas pengambil smaple akan tetap terlindungi," ujar dia.
• Pahami Perbedaan Rapid Test dan PCR atau Swab untuk Deteksi Virus Corona
Sehingga dalam hal ini, kata dia, petugas pengambil sampel tidak perlu menggunakan APD yang lengkap.
Dengan penggunaan bilik ini maka juga bisa menghemat APD.
"Kita juga menggunakan hepa filter dimana aliran udara yang masuk ke dalam bilik itu nanti akan melewati hepa. Dan hepa filter bisa menyaring partikel hingga 0.3 mikro dengan efisiensi lebih dari 99 persen dengan demikian petugas pengambil sample tetap akan terlindungi dari aliran udara yang masuk," ungkapnya.
Bilik ini juga sudah dilakukan berbagai macam uji untuk memastikan bahwa semua alat dan komponen bekerja dengan baik.
"Setelah dilakukan uji fungsi para pengguna, dalam hal ini pengambil sample untuk memastikan bahwa para pengambil sample bisa menggunakan alat ini dengan baik dengan nyaman sehingga tujuan kita. Nantinya untuk melakukan sampling dalam jumlah yang banyak cepat dilakukan," tuturnya. (TRIBUNJOGJA.COM)