Sleman
Petani Tetap Menanam untuk Ketersediaan Pangan dalam Pandemi Covid-19
Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, petani tetap dapat bercocok tanam dengan menerapkan physical distancings sehingga persediaan pangan di Sleman te
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Ari Nugroho
Selain itu, pihaknya juga telah bekerjasama dengan salah satu supermarket jejaring untuk memasarkan Beras Sleman, yakni di Mirota Kampus.
Permintaan yang semula 4 kuintal beras per minggu, kini sudah bertambah menjadi 2 ton per minggu.
"Berarti sudah ada 8 ton per bulan untuk satu supermarket mirota kampus. Dan kita akan kembangkan ke supermarket atau toko jejaring yang lain," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengatakan meskipun di tengah merebaknya pandemi Covid-19, kegiatan pertanian tetap akan berlangsung demi mewujudkan ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Sleman.
• Bantu Warga Terdampak Covid-19, Seniman dari Magelang Barter Lukisannya dengan Bahan Pangan
"Memang saat ini kita sedang perang melawan covid-19 dan ada anjutan untuk tetap di rumah, namun untuk kegiatan menanam padi tetap perlu dilakukan langsung (turun ke sawah). Dan yang paling penting tetap memperhatikan aspek pencegahan covid-19 diantaranya menjaga jarak dan memakai masker," jelasnya.
Menurutnya, dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yaitu memakai masker dan menjaga jarak, kegiatan menanam padi tetap dapat dilakukan oleh petani di ladangnya.
"Jadi meskipun kita itu sedang perang melawan covid-19, waktunya panen tetap panen, waktunya menanam tetap menanam. Nandur sing dipangan, mangan sing ditandur," katanya.
Sri Muslimatun menilai bahwa para petani yang melakukan kegiatan pertanian telah memahami langkah–langkah dalam pencegahan covid-19, yakni dengan memakai masker dan menjaga jarak bahkan, dilakukan pembagian waktu sehingga meminimalisir terjadinya kerumunan.(TRIBUNJOGJA.COM)