Yogyakarta

Apindo DIY : Karyawan yang Dirumahkan Diusahakan Tetap Mendapat Upah dan THR

Upaya memberikan kesejahteraan bagi para buruh di DIY yang terdampak Covid-19, turut direspons Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DIY.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
net
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Upaya memberikan kesejahteraan bagi para buruh di DIY yang terdampak Covid-19, turut direspons Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DIY.

Saat ini Apindo sedang membahas mengenai pembayaran gaji bagi karyawan yang telah dirumahkan.

Ketua Dewan Penasehat Apindo DIY, Ibnu Saleh mengungkapkan, kondisi dilema benar-benar dialami oleh semua kalangan.

Baik itu pemerintahan maupun pelaku usaha. Tak terkecuali bagi 175 perusahaan yang tergabung di Apindo DIY.

"Di kita itu ada 60 perusahaan di Sleman, 45 di Jogja. Dan kalau ditotal semuanya yang ada di DIY ada 175 perusahaan. Semuanya dalam kondisi susah," katanya saat dihubungi Tribunjogja.com, Minggu (26/4/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, bukan hanya para buruh saja yang terdampak.

Pengusaha juga merasakan dilema besar lantaran ekspor barang mati total.

Lima Orang dalam Satu Keluarga di Kabupaten Magelang Positif Covid-19, Kepala Keluarga Seorang Sopir

Sementara biaya produksi sudah terlanjur dikeluarkan. Meski begitu, sinyal baik muncul bagi para buruh yang telah di rumahkan.

"Bagaimana pun kami tetap berusaha memberikan upah kepada mereka yang sudah di rumahkan. Meski pun upah yang kami bayarkan tidak sepenuhnya atau hanya separuh dari upah penuh. Tapi itu pun masih perlu kami rundingkan dengan para karyawan dan pengusaha yang tergabung," tegasnya.

Ia berharap, semua karyawan mengerti kondisi saat ini.

Dengan adanya rencana pembayaran upah tersebut bisa sedikit meringankan beban para pekerja yang dirumahkan.

"Rata-rata semuanya dalam keadaan susah. Terutama yang banyak karyawan. Pada prinsipmya sekarang sebagian di rumahkan. Terus terang kami susah kalau harus membayar penuh upah untuk karyawan," sambungnya.

Ia menyebut, beberapa perusahaan seperti pabrik Sarung Tangan di Sleman, serta beberap perusahaan tekstil yang paling banyak merumahkan karyawan, selain sejumlah hotel di DIY.

Ia menganggap, merumahkan karyawan menjadi jalan tengah bagi pengusaha lantaran gudang produksi penuh sementara kondisi pasar lumpuh total.

Petani Tetap Menanam untuk Ketersediaan Pangan dalam Pandemi Covid-19

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved