Dua Pagebluk Mematikan Membunuh Dua Saudara Kembar yang Terpisah 100 Tahun

Philip Kahn meninggal karena virus corona, 100 tahun setelah saudara kembarnya Samuel kehilangan nyawanya karena Flu Spanyol pada 1920.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Facebook
Philip Kahn 

TRIBUNJOGJA.COM - Philip Kahn meninggal karena virus corona, 100 tahun setelah saudara kembarnya Samuel kehilangan nyawanya karena Flu Spanyol pada 1920.

Ia sebelumnya merupakan orang tertua di Nassau County, New York.

Seorang perwira Perang Dunia Dua itu disebut telah takut akan pandemi lain yang terjadi selama masa hidupnya, kata cucunya Warren Zysman.

Philip Kahn
Philip Kahn (Facebook)

Hanya beberapa minggu setelah Philip lahir pada tanggal 5 Desember 1919, saudara kembarnya Samuel meninggal karena Flu Spanyol, yang menewaskan 50 juta orang di seluruh dunia dan sekitar 675.000 di Amerika Serikat,

5 Amalan yang Bisa Dilakukan Wanita Haid Ketika Bulan Ramadhan

Jumat Siang, Baku Tembak TNI-Polri vs KKB Kembali Terjadi di Area Freeport Papua

"Saat berbicara dengannya, dia akan berkata kepada saya, 'Saya sudah bilang sejarah berulang, 100 tahun tidak terlalu lama'," kata Warren kepada CNN.

Selama Perang Dunia II Philip adalah seorang sersan di Angkatan Udara Angkatan Darat AS.

Dia bekerja sebagai insinyur dan pilot, menjaga pesawat tempur tetap hidup.

Dia menerima dua Bronze Battle Stars untuk jasanya di WW II.

Pada hari-hari sebelum kematiannya pada 17 April, Philip mulai batuk dan mengalami masalah dengan napasnya.

"Dia banyak berbicara tentang saudaranya dalam beberapa hari terakhir," kata Warren.

Sedihnya Muazin Masjidil Haram Melihat Masjid Sepi Jamaah, Ibadah Ramadhan Hanya Dilakukan di Rumah

Ada Kiriman Jenazah dari Luar, Pemkab Gunungkidul Pastikan Penanganannya Sesuai Protokol COVID-19

Philip diuji untuk coronavirus, tetapi keluarganya tidak menerima hasilnya sampai setelah kematiannya.

Warren mengatakan bahwa pemikiran kakeknya tidak pernah jauh dari Samuel.

"Itu jelas membuat sedih dia tidak pernah bertemu kembarannya, dan kembarnya meninggal beberapa minggu setelah kelahiran," katanya.

Keluarga besanya sedih tak hanya karan kehilangan dia, tapi juga tidak dapat menggenapi keinginannya untuk dimakamkan secara militer dengan megah saat meninggal.

"Dia selalu menginginkan pemakaman militer yang megah, tetapi kami tidak dapat memberikan itu padanya," kata Zysman.

Hari Pertama Pelarangan Mudik, Kendaraan Masuk ke DIY Diperiksa

Resep Membuat Kolak Pisang Istimewa untuk Sajian Buka Puasa Hari Pertama Ramadhan

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved