Ramadhan 2020

Tak Ada Pasar Sore Ramadhan Maupun Salat Tarawih Berjamaah di Masjid di Kota Yogyakarta

Pasar sore Ramadan juga biasanya menjadi tujuan untuk mengisi waktu sembari menunggu waktu berbuka puasa alias ngabuburit.

Dok.Tribun Jogja/Rizki Halim
Aktivitas jual beli di pasar Ramadan Nitikan pada hari pertama puasa, Kamis (17/5/2018) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ramadan tahun ini akan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk di Kota Yogyakarta.

Biasanya, menjelang bulan Ramadan, masyarakat Jawa terutama di Yogyakarta akan memulai dengan ritual kegiatan padusan.

Namun hal itu tak bisa dilakukan pada tahun ini, mengingat kondisi saat ini di tengah pandemi virus corona.

Termasuk pula adanya pasar sore Ramadan yang menjadi ciri khas dari tahun ke tahun saat datangnya bulan puasa.

Kemenag DIY Anjurkan Ibadah Ramadan Dilakukan dari Rumah

Bacaan Doa 10 Hari Pertama Bulan Puasa Ramadan 2020

Pasar sore Ramadan biasanya menyediakan berbagai jenis kuliner untuk berbuka puasa.

Mulai dari jajanan pasar, kolak, es buah, es kelapa muda, gorengan, dan lain sebagainya.

Pasar sore Ramadan juga biasanya menjadi tujuan untuk mengisi waktu sembari menunggu waktu berbuka puasa alias ngabuburit.

Namun sayangnya, tahun ini aktivitas tersebut tidak boleh dilakukan di Kota Yogyakarta.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan dewan masjid, Kemenag Kota Yogyakarta hingga Camat se Kota Yogyakarta.

Makanan yang dijual oleh para pedagang di Jalur Gaza tergolong beragam, mulai lauk-pauk hingga sekedar jajanan
Makanan yang dijual oleh para pedagang di Jalur Gaza tergolong beragam, mulai lauk-pauk hingga sekedar jajanan (Tribun Jogja/Alexander Ermando)

Koordinasi tersebut berkaitan dengan kegiatan selama bulan Ramadan 2020 ini.

Ada beberapa titik di Kota Yogyakarta yang biasanya mengadakan pasar sore Ramadan, yakni Kauman, Nitikan, dan Jogokaryan.

"Pasar sore yang di Nitikan, Jogokaryan, Kauman tidak ada. Beberapa laporan yang masuk juga tidak ada pasar sore Ramadan. Dari wilayah sudah punya sikap tegas," katanya saat ditemui wartawan di Balai Kota, Rabu (22/04/2020).

"Artinya besok itu tidak ada panitia khusus untuk pasar sore Ramadan. Kalau pun ada yang mau menjual ya jualan sendiri,"sambungnya.

Yang menajdi pertimbangan adalah wabah COVID-19 yang saat ini melanda Yogyakarta, bahkan seluruh belahan negara di dunia.

Dengan tidak adanya pasar sore ramadan, Pemkot Yogya berupaya untuk mengurangi kerumunan.

Penjual lauk pauk berbuka puasa di Pasar Ramadan Jalur Gaza, Kampung Nitikan, Yogyakarta
Penjual lauk pauk berbuka puasa di Pasar Ramadan Jalur Gaza, Kampung Nitikan, Yogyakarta (Tribun Jogja/Alexander Ermando)

Tak Ada Tarawih di Masjid

Selain tidak ada pasar sore Ramadan, Heroe juga memastikan kegiatan ibadah selama Ramadan juga sebaiknya dilaksanakan di rumah.

Salah satunya adalah salat tarawih.

"Untuk takjil, ada dua metode yang dilakukan. Ada yang petugas membagikan takjil ke rumah-rumah. Ada juga yang tetap menyediakan takjil di masjid, hanya diambil saja," terangnya.

"Kami berupaya meyakinkan agar tidak ada kerumunan. Lebih dari 400 masjid di Kota Yogyakarta yang tidak menyelenggarakan tarawih di masjid," sambungnya.

7 Aplikasi Android Penunjang Ramadan, Dari Pendidikan Sampai Konsultasi Online

Ramadan 1441 H, PP Muhammadiyah Kembali Ingatkan Umat Muslim Tak Gelar Salat Tarawih di Masjid

Ia meminta masyarakat untuk bersama-sama memutus rantai penyebran COVID-19 dengan disiplin menerapkan protokol pencegahan.

Masyarkaat diminta untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, raji mencuci tangan, dan meakuka pembatasan jarak fisik dengan tidak berkerumun. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved