Dari Ethiopia Hingga Konstantinopel, Inilah 5 Wabah Paling Mematikan di Dunia

Setidaknya ada lima pandemi atau wabah paling mematikan yang pernah tercatat dalam sejarah modern. Dari wabah Konstantinopel hingga wabah di Ethiopa

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
IST
Ilustrasi peristiwa Black Death yang diabadikan lewat lukisan 

Wabah besar 1665 adalah yang terakhir dan salah satu wabah terburuk selama berabad-abad, menewaskan 100.000 warga London hanya dalam tujuh bulan.

Semua hiburan publik dilarang dan para korban secara paksa ditutup ke rumah mereka untuk mencegah penyebaran penyakit.
Salib merah dicat di pintu mereka bersama dengan permohonan pengampunan, "Tuhan, kasihanilah kami."

Mereka yang mati dikubur secara massal. Isolasi itulah yang menyebabkan pandemic terburuk di London itu akhirnya berakhir.

4. Wabah Cacar

Wabah cacar yang endemik di Eropa, akhirnya menyerang ke luar setelah para penjelajah Eropa tiba di Amerika. Selama berabad-abad cacar menewaskan tiga dari sepuluh orang yang terinfeksi.

Wabah ini meninggalkan bekas luka bopeng pada wajah dan tubuh penderitanya. Di negara asalnya, cacar sudah berkurang jumlahnya.

Tapi ketika muncul di dunia baru yang dijelajahi para pelaut Eropa, penyakit ini menjadi wabah sangat mematikan.

Masyarakat pribumi benua Amerika jadi korban paling mengenaskan. Populasinya berkurang puluhan juta orang ketika penyakit itu menjangkiti semua orang.

Tidak ada pembunuhan dalam sejarah manusia mampu menyamai apa yang terjadi di Amerika.

“Antara 90 hingga 95 persen populasi pribumi Amerika musnah,” kata Mockaitis.

"Meksiko berubah dari 11 juta orang sebelum penaklukan, menjadi tinggal satu juta orang saja," imbuhnya.

Berabad-abad kemudian, cacar menjadi epidemi virus pertama yang akhirnya berakhir lewat vaksinasi.’

Pada akhir abad ke-18, seorang dokter Inggris bernama Edward Jenner menemukan para pekerja peternakan sapi perah tampaknya kebal terhadap cacar.

Jenner menginokulasi putra tukang kebunnya yang berusia 9 tahun dengan cacar sapi, dan kemudian memaparkannya pada virus cacar tanpa efek buruk.

“Menghilangkan cacar, momok paling mengerikan dari spesies manusia, jadi hasil akhir dari eksperimen ini,” tulis Jenner pada 1801.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved