Pendidikan
SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Akan Menggelar Pesantren Ramadan secara Online
Selama pandemi Covid-19, kegiatan Pesantren Ramadan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta (Muha) akan dilakukan secara online.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Selama pandemi Covid-19, kegiatan Pesantren Ramadan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta (Muha) akan dilakukan secara online.
Kegiatan Pesantren Ramadan siswa akan berlangsung pada 27 April hingga 2 Mei 2020.
Setiap hari, wali kelas akan memantau kegiatan Ramadan siswa melalui orangtua siswa.
Kegiatan yang akan dipantau tersebut dimulai dari sahur hingga salat tarawih di rumah.
Kemudian malam harinya, orangtua siswa akan melaporkan kegiatan anaknya melalui google form.
• SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Tumbuhkan Budaya Gemar Meneliti Melalui Field Trip
Wahyu Wijayanto selaku Waka Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA) SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta mengungkapkan kegiatan Pesantren Ramadan kali ini membutuhkan kerjasama antara siswa dan orangtua siswa.
"Kegiatan pesantren yang biasanya berada di sekolah kita alihkan online. Siswa dipantau kegiatan ibadah di rumah seperti puasa, tadarus bersama keluarga, salat tarawih di rumah karena instruksi ibadah di rumah. Dari sahur sampai tarawih selesai, orangtua kemudian melaporkan melalui google form," ujarnya Rabu (22/4/2020).
Selain itu, siswa juga diberikan tugas untuk merekam kegiatan Ramadan terbaiknya.
Setelah itu siswa diminta untuk mengunggah kegiatan Ramadan terbaiknya di sosial media.
"Siswa memilih kegiatan terbaik untuk direkam, boleh tadarus bersama keluarga," kata dia.
Waka Kurikulum SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Retno Sumirat menambahkan Pesantren Ramadan ini juga akan diisi dengan kegiatan pekan literasi yang wajib diikuti siswa.
• SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Berkomitmen Tingkatkan Kecerdasan Siswa Melalui Berbagai Kompetisi
Sebagai pengganti kegiatan pagi di sekolah, pekan literasi ini mewajibkan anak untuk menulis, boleh menulis puisi, resensi buku ataupun poster.
"Setiap siswa wajib mengumpulkan satu karya yang akan diunggah. Karya yang diunggah juga harus karya orisinil. Akan ada lima terbaik sebagai motivasi dan akan ada penghargaan dari sekolah," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Slamet Purwo mengatakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran jarak jauh atau online, sekolah memberikan bantuan kuota internet kepada siswa.
"Anak-anak kita bantu kuota internet Rp 100 ribu per anak. Guru juga kita beri kuota internet Rp 100 ribu," jelasnya.