Jawa
Panen Perdana Padi Rojolele Srinar dan Srinuk Jatuh di Saat Pandemi Virus Corona
Rencananya benih ini akan segera diajukan untuk sertifikasi sehingga bisa segera disiapkan bagi para petani di Kabupaten Klaten.
Penulis: Victor Mahrizal | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNJOGJA.CON, KLATEN - Pada saat pandemi virus Corona upaya Pemerintah Kabupaten Klaten untuk pengembangan varietas padi Rojolele Srinar dan Srinuk kini telah memasuki tahap panen guna keperluan benih.
Varietas unggulan padi Rojolele Srinuk yang ditanam di ATP Humo, Klaten Tengah sudah memasuki panen raya dan panen raya dilakukan secara simbolis oleh Bupati Klaten Sri Mulyani bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Klaten, Rabu pagi (22/4/2020).
Bupati Klaten, Sri Mulyani secara langsung mengawali panen perdana benih Srinuk ini.
Rencananya benih ini akan segera diajukan untuk sertifikasi sehingga bisa segera disiapkan bagi para petani di Kabupaten Klaten.
• Bupati Klaten Izinkan Warganya di Perantauan Tetap Mudik, Tapi Ada Syaratnya
Pada kesempatan tersebut, Bupati Klaten mengucapkan rasa syukur karena bersama Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten melakukan panen padi varietas Rojolele Srinuk di ATP Humo.
Hasil panen tersebut selanjutnya akan diproses menjadi benih yang nanti kalau sudah ada sertifikatnya akan dibagikan ke kelompok tani dan masyarakat Klaten.
Dijelaskan, ada sekitar 4 hektar yang dipergunakan oleh Dinas Pertanian untuk keperluan pembibitan padi rojolele Srinar dan Srinuk.
Dengan rincian sebanyak 2,5 hektar untuk padi rojolele Srinuk, dan 1,5 hektar padi rojolele Srinar.
Panen perdana ini dilakukan untuk varietas Srinuk dengan usia tanaman 120 hari, sementara untuk varietas Srinar direncanakan pada bulan depan akan turut dipanen.
Kepala DPKPP Klaten, Widiyanti, mengungkapkan bahwa dalam panen perdana ini dinilai memuaskan.
Pihaknya memperkirakan ada sekitar 7 ton padi kering hasil panen dalam satu hektar.
• Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona
Rencananya hasil panen ini akan diajukan ke Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jawa Tengah untuk keperluan sertifikasi.
Menurut Widiyanti, DPKPP Klaten kerjasama dengan BPSP Provinsi Jawa tengah, setelah panen kemudian akan dilakukan seleksi dari pihak BPSP.
Nanti prosesnya memerlukan waktu sekitar 2 bulan, dan setelah itu benih padi rojolele srinuk bisa dibagikan kepada kelompok tani di Klaten.
Dalam kegiatan panen perdana kali ini turut dihadiri Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Sekda Klaten Jaka Sawaldi, Asisten II Setda Klaten Wahyu Prasetyo, Kepala DPKPP Klaten Widiyanti, Kepala Bappeda Klaten Sunarno.
Kemudian juga dihadiri jajaran penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan dan jajaran pejabat Kecamatan Klaten Tengah. (TRIBUNJOGJA.COM)