Larangan Mudik Lebaran 2020
Larangan Mudik Lebaran 2020 - Tiga Titik Perbatasan DI Yogyakarta dan Jalur Alternatif Dijaga Ketat
Larangan Mudik Lebaran 2020 - Pemda DIY Terapkan Satu Pintu Akses Masuk, 3 Titik Perbatasan dan Jalur Alternatif Dijaga Ketat, Sanksi Menanti
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Mudik Lebaran 2020 ditiadakan berkaitan dengan upaya memutus mata rantai penularan Virus Corona. Menyusul larangan mudik lebaran 2020 tersebut, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta pun tidak akan menerima pemudik atau pendatang dari luar kota, terutama dari zona merah penyebaran Virus Corona.
Penjagaan ketat diterapkan di tiga perbatasan jalur utama di DI Yogyakarta, antara lain Tempel Sleman (perbatasan Magelang-DIY), Kulonprogo (perbatasan Purworejo-DIY), serta Prambanan (perbatasan Klaten-DIY).
Tidak hanya perbatasan di jalur utama lalu lintas, jalur alternatif pun dijaga ketat.
Rencana sweeping di terminal dan stasiun juga dalam proses pembahasan untuk mencegah pemudik dari zona merah penyebaran COVID-19.
Pemda DI Yogyakarta pun bakal menerapkan akses satu pintu masuk ke wilayah ini.
Untuk itu, jajaran Polda DIY berencana menurunkan lebih dari 500 personel. Belum lagi ditambah tim gabungan dari TNI dan pemerintah daerah setempat serta lainnya.
Tindak lanjut keputusan pusat

Keputusan Pemda DI Yogyakarta tidak menerima pemudik dari zona merah penyebaran Virus Corona merupakan tindak lanjut dari keputusan pemerintah pusat.
Pemerintah pusat telah resmi mengeluarkan larangan mudik lebaran 2020.
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Tavip Agus Rayanto, menuturkan telah menyelesaikan koordinasi dengan pemerintah pusat mengenai kebijakan bagi pemudik, terutama yang berasal dari zona merah.
"Khusus yang dari zona merah saja. Untuk daerah lain masih kami beri toleransi. Namun tetap dengan penjagaan yang ketat," tegasnya.
Sanksi pelanggar
Ditambahkan, pihaknya pun menyiapkan sanksi bagi yang melanggar dan ngeyel untuk mudik serta masuk wilayah DIY.
Menurutnya, Pemda DIY akan berlakukan sesuai arahan dari Kementerian Perhubungan.
"Kami juga selesai koordinasi dengan Gubernur (DIY). Katanya di Jakarta sudah dilarang mudik, masa di Jogja masih bablas," sambungnya.