Yogyakarta

Dampak Covid-19, 98 Persen Perekonomian DIY yang Digerakkan UMKM Terhenti

Wakil Ketua Komisi B DPRD DIY RB Dwi Wahyu dalam acara yang disiarkan langsung oleh Tribun Jogja mengungkapkan 98 persen perekonomian di DIY digerakka

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Di masa pandemi virus Corona (Covid-19), seluruh perekonomian yang ada di DIY terhenti.

Wakil Ketua Komisi B DPRD DIY RB Dwi Wahyu dalam acara yang disiarkan langsung oleh Tribun Jogja mengungkapkan 98 persen perekonomian di DIY digerakkan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ini seluruhnya terhenti.

"Perekonomian kita sekarang berhenti semua. Pergerakannya hampir tidak ada kalau bicara soal realitas di lapangan. Artinya 98 persen pergerakan ekonomi ini digerakkan oleh UMKM, ketika UMKM berhenti berarti pergerakan ekonomi di DIY stuck semua," ujarnya Senin (20/4/2020).

Satgas Covid-19 di Kota Magelang Dibentuk Sampai Tingkat RT/RW

Dwi mengungkapkan kerugian perekonomian di DIY paling besar berasal dari sektor pariwisata.

"Pariwisata itu kita tahu sendiri pokoknya mati. Bukan pariwisatanya rugi, tapi isi dari pariwisata itu industri pariwisata ada UMKM, oleh-oleh, fesyen dan semua berhenti semua," kata dia.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menambahkan dampak dari Covid-19 ini paling besar dirasakan oleh sektor pariwisata dan pelaku UMKM.

"Sebenarnya mungkin tidak mati total, masih ada pergeseran aktivitas produk usaha. Dulu garmen sekarang mereka beralih ke penyediaan APD seperti itu," ungkapnya.

Daruma Bersama Pemerintah Berdayakan UMKM Atasi Penyebaran Covid-19

Sementara di sektor pertanian, sektor perikanan dan kelautan itu tidak terlalu terpengaruh dengan produksi.

Sebab di sektor tersebut justru kelebihan produksi atau overproduction.

Yang menjadi permasalahan pada sektor tersebut yakni saat proses distribusi karena permintaan berkurang.

"Restoran hotel tutup ini mau dilarikan ke mana komoditi ini. Bulan Maret April itu masa panen untuk pertanian kita cukup besar. Produksi ikan kita luar biasa untuk ekspor tidak tertutup. Lokal sudah terdistribusi yang ekspor seperti apa? sehingga sekarang terjadi pengalihan distribusi yang dulunya mungkin berjualan langsung sekarang melalui penjualan online," ujarnya

Sementara itu, Dwi mengungkapkan ada dua konsep strategi penanganan Covid-19 dari sisi Ekonomi yang dilakukan oleh Pemda DIY yaitu konsep penanggulangan dan konsep pemulihan (recovery).

Saat ini, kata dia, Pemda DIY tengah berfokus pada penanggulangan Covid-19.

Setelah Covid-19 selesai, maka Pemda DIY memiliki tugas berat terkait dengan pemulihan.

Pemda DIY Isyaratkan Bantuan Jadup Bagi Warga Kurang Mampu Dicairkan Sebelum Ramadan

"Karena recovery nanti akan melibatkan pastinya di keuangan karena modalnya sudah habis untuk makan kemarin. Stay (at home) berapa bulan pasti akan merusak cash flow mereka dan pasti butuh suntikan anggaran," katanya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved