Kulon Progo

Terdampak Wabah Virus Corona, Omset Pedagang Bunga Tabur di Kulon Progo Menurun Drastis

Terdampak Wabah Virus Corona, Omset Pedagang Bunga Tabur di Kulon Progo Menurun Drastis

Penulis: Andreas Desca | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Andreas Desca
Pedagang bunga tabur di pasar tradisional Dekso, Kulon Progo 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pandemi virus corona berdampak terhadap tradisi Nyadran atau ziarah kubur jelang bulan ramadan 1441 H.

Akibat wabah virus corona yang sudah merenggut ratusan nyawa di Tanah Air tersebut, di beberapa wilayah di Kulon Progo, tradisi nyadran terpaksa ditiadakan.

Banyaknya wilayah yang meniadakan tradisi nyadran inipun berdampak terhadap penjualan bunga tabur.

Salah seorang pedagang bunga di pasar tradisional Dekso, Kapanewon Kalibawang, Bu Giyono, mengatakan bahwa penjualan saat ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya 1 minggu sebelum bulan Ramadan ataupun sebelum puasa, umat muslim biasanya berdatangan untuk membeli bunga sebelum prosesi nyadran dilaksanakan.

"Sekarang beda, karena ada larangan untuk berkumpul, jualan juga semakin sepi," katanya, Minggu (19/4/2020).

Di sisi lain, wanita asal Kenteng Kapanewon Nanggulan ini juga menyampaikan bahwa berkurangnya jumlah pemudik tahun ini juga cukup dirasakan imbasnya.

"Biasanya pendatang itu juga banyak yang beli bunga untuk mendoakan leluhur, tapi sekarang pendatangnya sangat sedikit," katanya.

Puncak Gelombang Pemudik Masuk Yogyakarta Diprediksi Terjadi Akhir Tahun 2020

Kondisi seperti ini tidak hanya dirasakannya di pasar Dekso, namun juga di beberapa pasar tradisional lainnya.

"Kan jualannya ikut hari pasaran, di lokasi lain juga sama saja. Penjualannya juga menurun drastis," katanya.

Hal serupa juga dikatakan oleh salah satu penjual bunga tabur lainnya.

Bahkan menurutnya, pasokan bunga tabur juga mengalami pengurangan.

"Biasanya yang nyetor bunga itu ada empat orang, sekarang tinggal dua orang saja. Jadi bukan hanya di tingkat pedagang imbasnya tapi juga petani dan pengepul," tuturnya.

Namun wanita paruh baya ini menyampaikan bahwa dirinya akan tetap berusaha dan akan terus berjualan walaupun keadaan saat ini memang berubah.

"Sedikit banyak ya disyukuri yang penting sudah berusaha," katanya. (Tribunjogja/Andreas Desca)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved