Update Corona di DI Yogyakarta
Setiap Dusun di Desa Sumbermulyo Bantul Sediakan Rumah Karantina untuk Pemudik
Selama masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) ada sekitar 78 pemudik yang tercatat pulang ke Desa Sumbermulyo.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Menjelang datangnya Ramadan dan hari raya, gelombang pemudik yang pulang ke kampung halaman diperkirakan akan meningkat.
Untuk mengantisipasi terjadinya penolakan dari warga kampung, Pemerintah Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul mengharuskan setiap dusun di desanya agar menyediakan rumah karantina tingkat dusun.
Total ada 16 dusun yang ada di Desa Sumbermulyo.
"Saat ini, seluruhnya telah menyediakan Rumah Karantina," kata Lurah Desa Sumbermulyo, Ani Widayani, saat meresmikan Rumah Karantina tingkat dusun di Kaligondang, kemarin.
Bukan tanpa alasan, mengapa Rumah Karantina harus di sediakan dimasing-masing dusun.
Menurut Ani, semua itu berkaca dari pengalaman sebelumnya, di mana ada sejumlah warga desanya yang menolak kedatangan pemudik.
Ia menceritakan, selama masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) ada sekitar 78 pemudik yang tercatat pulang ke Desa Sumbermulyo.
Dari jumlah tersebut, tidak semuanya bisa langsung mulus pulang ke rumah.
10 di antaranya, mendapatkan penolakan dari warga dusun, sehingga harus menjalani karantina digedung Bumdes desa setempat.
"Lima orang sudah pulang. Sekarang tinggal lima orang di rumah karantina desa," jelas Ani.
Lima pemudik yang dikarantina dan sudah selesai, adalah satu keluarga yang memiliki riwayat perjalanan dari Bandung.
Kemudian, saat ini yang masih tersisa ada lima orang yang datang belakangan. Dua orang datang dari Cikarang.
Dua lainnya merupakan santri dari pondok pesantren di Bali dan satunya lagi adalah pemudik yang baru pulang dari Karawang.
Semua pemudik itu dikarantina di Saemaul, gedung Bumdes desa setempat.
Selama menjalani masa karantina, kata Ani, mereka mendapatkan makanan dari desa.