Wabah Corona
Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Pedagang Pasar Mengaku Semakin Bingung dengan Nasibnya
Sampai saat ini, belum ada yang tahu pasti kapan bencana Covid-19 akan berakhir. Dampak yang ditimbulkan pada berbagai sektor pun terus meluas.
Penulis: Irvan Riyadi | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Irvan Riyadi
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO – Sampai saat ini, belum ada yang tahu pasti kapan bencana Covid-19 akan berakhir. Dampak yang ditimbulkan pada berbagai sektor pun terus meluas.
Upaya-upaya pencegahan dan penanganan terus dilakukan.
Imbauan untuk tetap di rumah, menghindari kerumunan, belajar dari rumah, pun dilanjutkan.
bahkan, beberapa pihak sempat menyarankan, agar PSBB juga segera diterapkan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hal tersebut, dirasa dapat membantu memutus mata rantai yang panjang dari penyebaran virus Corona ini.
Tentu beberapa konsekuensi, perlu dipertimbangkan matang-matang sebelum memutuskan status wilayah khususnya yang berkaitan dengan PSBB.
• Dalam Pengaruh Alkohol, Jukir Lakukan Pelecehan pada Pedagang dan Rusak Warung Pecel Lele
Namun, dengan keadaan yang tidak pasti dan kepastian kebijakan yang masih salng tunggu, menyebabkan banyak sektor menjadi stagnan.
Seperti aktivitas di pasar-pasar tradisional. Sekalipun tetap buka secara normal, namun semakin hari semakin sepi pembeli.
Hal ini dikeluhkan juga oleh pedagang di Pasar Wates, Kulon Progo.
Sarmini misalnya, pedagang sayur yang menempati los di lantai 2, ini mengaku cukup kebingungan dengan keadaan belakangan ini.
Ia menuturkan, tidak menduga kalau bencana Covid akan berlangsung selama ini.
Disamping itu, dengan keadaan yang berlaku, semakin menambah kekhawatirannya atas dampak yang mungkin akan lebih berat lagi nantinya.
“Ya sudah selama ini, masih juga kayak begini. Lama-lama makin susah, mau bagaimana nanti, pembeli juga makin sepi,” ujarnya.
Ia mengaku tidak mempermasalahkan semua aturan yang diterapkan, mulai dari imbauan pemerintah pusat, maupun daerah.