Update Corona di DI Yogyakarta
DPRD Desak Pemda DIY Matangkan Aplikasi Corona Monitoring System
Aplikasi itu nantinya digunakan sebagai alat pemantauan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY matangkan aplikasi Corona Monitoring System (CMS).
Aplikasi itu nantinya digunakan sebagai alat pemantauan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.
Melalui platform tersebut, aktivitas ODP dan PDP yang sedang menjalani karantina bisa dideteksi.
"Karena pengguna aplikasi ini nantinya bisa melakukan self assisment secara online. Hasilnya akan dipantau langsung oleh petugas kesehatan," kata Wakil Ketua Gugus Tugas pencegahan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana saat jumpa pers di Gedung Pusdalops, Rabu (15/4/2020).
• Tidak Ada Transmisi Lokal di DIY karena Hasil Lab PDP Belum Keluar Semua
Ia mengatakan, CMS tersebut diharapkan mampu mengurangi resiko penyebaran Covid-19 pada saat pengobatan.
CMS, lanjut Biwara, juga menjadi media pelaporan harian fasilitas kesehatan kepada Dinas Kabupaten/Kota.
"Intinya ya mempermudah proses pemantauan dan pelaporan kepada Provinsi," ujarnya.
Berdasarkan Surat Edaran Sekda DIY masyakarat khususnya yang berstatus ODP dan PDP wajib mengakses aplikasi tersebut.
Arahan itu nantinya ditegaskan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten/Kota.
"Karena yang mengkoordinir nantinya dari Dinas Kominfo dan Dinkes DIY. Dan sudah ditetapkan dengan SE Sekda DIY, seluruh warga DIY wajib menggunakan aplikasi tersebut," sambung Biwara.
Biwara berharap, upaya pencegahan tersebut harus direspon baik oleh seluruh kalangan.
• Di Tengah Pandemi Covid-19, Forum Organisasi Zakat DIY Diminta Optimalkan Kinerja
Khususnya para ODP dan PDP yang nantinya sebagai pengguna aplikasi tersebut.
"Karena ini membantu dalam penanganan. Kami lebih mudah mengambil kebijakan penanganan, melalui asismen mandiri si pasien atau ODP," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, untuk saat ini baru masuk tahapan sosilisasi kepada Puskesmas, Rumah Sakit yang ada di DIY, hingga Dinkes Kabupaten/Kota.
Belum ada perencanaan launching CMS dalam waktu dekat. Namun, ia mendesak Diskonimfo DIY segera menyiapkan untuk segera melaunching aplikasi tersebut.
"Masih tahap sosialisasi dengan tenaga medis di Rumah Sakit hingga Dinkes, harapannya ya secepatnya," sambung Biwara.
Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana menegaskan, menurutnya penggunaan CMS haruslah masif.
Ia mengimbau Pemda DIY menyiapkan secara baik, mulai dari tata cara penggunaan dan keperluan lainnya.
• UPDATE Kasus Virus Corona di Seluruh Dunia 15 April 2020 : AS Masih Catatkan Kasus Tertinggi
Huda lebih memprioritaskan penggunaan CMS ditekankan kepada pemudik yang nantinya masuk ke DIY.
"Harus disiapkan secara matang dan segera. Khsusunya bagi para pemudik. Dengan ditekankan penjagaan di perbatasan Kota dan penambahan aplikasi ini tentu akan memudahkan pemantauan," katanya.
Respon positif juga diungkapkan olehnya. Menurut Politisi PKS ini, ia menganggap penggunaan ponsel pintar sudah merata di masyarakat.
Yang perlu ditekankan, menurutnya sosialisasi dan pendampingan cara penggunaan aplikasi tersebut.
Sementara terkait waga yang belum memiliki ponsel pintar, ia menegaskan supaya Pemda DIY mencarikan langkah lain.
"Saya kira 80 persen warga DIY sudah miliki android. Bagaimana yang belum punya? Ya minimal satu rumah satu android untuk digunakan bersama satu keluarga," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)