Jawa

Bulan Puasa dan Lebaran, Bupati Magelang Minta Warga Tidak Mudik Dulu

Bupati Magelang, Zaenal Arifin, meminta masyarakat untuk tidak mudik terlebih dahulu pada lebaran tahun 2020 ini.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Bupati Magelang, Zaenal Arifin 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Bupati Magelang, Zaenal Arifin, meminta masyarakat untuk tidak mudik terlebih dahulu pada lebaran tahun 2020 ini.

Hal ini melihat pandemi Covid-19 yang masih belum reda.

Selain itu saat pemudik terus berdatangan, akan menghambat upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

"Sebentar lagi kita akan memasuki bersama bulan puasa dan Idulfitri. Ada himbauan secara nasional untuk tidak mudik terlebih dahulu. Oleh karena itu, kami imbau jangan mudik terlebih dahulu," kata Zaenal, Senin (13/4/2020) dalam konferensi pers penanganan Covid-19 di Rumah Dinas Bupati Magelang.

Pemkab Magelang Siapkan Skema Jaring Pengaman Sosial (JPS) Penanganan Dampak Covid-19

Saat ada pemudik atau pendatang, karantina mandiri dilakukan selama 14 hari.

Namun, jika masih ada pemudik yang terus berdatangan, kemungkinan akan menambah hari berkembang 14 hari berikutnya.

Hal ini akan memperlama waktu pencegahan Covid-19.

"Sehingga kita berharap memang ketika pemudik mengurangi 14 hari waktu yang dilakukan yakni, 14 hari pertama dan 14 hari kedua, ketika ada yang pendatang akan menambah masa kemungkinan hari berkembang 14 hari berikutnya," tutur Zaenal.

Meski begitu, warga Kabupaten Magelang yang saat ini sudah terlanjur mudik, Pemerintah Kabupaten Magelang akan melakukan pemantauan secara ketat.

Pos pemeriksaan pemudik dan pendatang didirikan di tiga titik terminal yakni, Terminal Salaman, Secang dan Muntilan.

Para pendatang akan di-screening, dipantau dan didata, berangkat dari mana, tujuan hendak ke mana.

Setelah itu pun, pemudik atau pendatang juga mesti melakukan isolasi mandiri selama 14 hari ke depan.

Jika terjadi gejala, maka mesti segera melapor ke petugas kesehatan untuk segera ditindaklanjuti.

Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona

"Namun demikian, warga Kabupaten Magelang yang sudah terlanjur mudik, kita memiliki pos pemantauan pemudik di Salaman, Secang dan Muntilan. Tiga titik. Kita berharap sudah dilakukan screening, pemantauan awal, berangkat dari mana, tujuan kemana. Para pemudik juga tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari ke depan. Kalau ternyata ada yang merasa gejala covid-19 segera menghubungi petugas kesehatan di tingkat desa atau puskesmas," kata Zaenal.

Antisipasi telah dilakukan sampai ke tingkat desa.

Relawan Covid-19 di tingkat desa yang dipimpin Kepala Desa, dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas, juga bersama-sama mengantisipasi jika terjadi kasus Covid-19 di wilayahnya. 

Sementara soal jalan utama dari dan menuju Kabupaten Magelang, Zaenal mengatakan, arus jalan utama akan tetap berjalan.

Hal ini supaya ekonomi tidak lumpuh total.

Terpenting adalah semua pihak mesti dapat mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah.

"Berbicara pengalihan arus, arus jalan utama tetap berjalan. Karena di situasi seperti ini, kita tidak ingin ekonomi lumpuh total, sehingga kita masih membuka itu. Tapi kita berharap semua bisa mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah," tuturnya.

Sebelumnya, Asisten Administrasi Umum Pemkab Magelang, Asfuri Muhsis, juga telah mengatakan, pemerintah daerah sudah mengimbau kepada warga yang berada di luar daerah atau perantau untuk tidak pulang dulu sampai kondisi dinyatakan aman.

BPBD Kabupaten Magelang Buat APD Pemakaman Secara Mandiri

Namun, masih ada saja warga yang tetap pulang.

Otoritas pun tidak bisa melarang.

Meskipun begitu, para pemudik ini harus menjaga diri, supaya mereka tidak sakit atau bahkan menularkan penyakit.

Oleh karena itu, pemerintah daerah melakukan sejumlah antisipasi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Pemerintah daerah sudah melakukan imbauan agar sementara waktu para perantau yang ada di luar kota itu sebaiknya tidak pulang dulu menunggu kondisi aman ya. Tetapi kalau harus pulang ya kita nggak bisa nolak, maka bagi pemudik itu harus jaga diri supaya dirinya nggak sakit, minimal tidak menularkan penyakit," kata Asfuri.

Melihat data pemudik pekan lalu, dari tiga posko terpadu di Terminal Secang, Muntilan dan Salaman, dari Sabtu (28/3/2020) sampai Rabu (1/4/2020) kemarin terdapat 524 pemudik yang masuk ke Kabupaten Magelang

Sebanyak 30 persen pemudik datang dari Jakarta dan luar daerah lainnya.

Meski demikian jumlah ini berkurang setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan daerah sekitar, di mana pemudik sebagian besar berasal dari sana. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved