Sebanyak 7.468 Pemudik Pulang ke Gunungkidul, 3.070 ODP Tersebar di DI Yogyakarta

Berdasarkan data tersebut, sebanyak 2,323 pemudik telah diidentifikasi kondisi awal kesehatannya

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Pembatalan Keberangkatan 122 Kereta Api di Daop VI Yogyakarta bakal diberlakukan mulai 1 April selama satu bulan. Calon penumpang mulai sepi, Selasa (31/3/2020) 

Begitu pula dengan 3 PDP yang turut dirawat. Sementara jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tetap 1 orang.

"Terkait ada informasi ada PDP asal Karangmojo yang meninggal dunia di salah satu rumah sakit, kami pastikan itu tidak benar," kata Dewi.

Bilik disinfektan di posko pemeriksaan yang didirikan di Terminal Selang, Wonosari oleh Pemkab Gunungkidul
Bilik disinfektan di posko pemeriksaan yang didirikan di Terminal Selang, Wonosari oleh Pemkab Gunungkidul (istimewa)

Tidak Ada Penambahan Kasus Positif di DIY

Laporan konfirmasi kasus Covid-19 di DIY per 8 April 2020 adalah total PDP sebanyak 387 orang di mana 134 orang masih menjalani perawatan.

Berdasarkan hasil lab, 38 orang dinyatakan positif (7 orang sembuh, 6 orang meninggal dunia), 123 orang dinyatakan negatif, dan masih menunggu hasil lab sebanyak 226 orang (12 orang meninggal dunia).

Sementara itu, total ODP yang tersebar di seluruh DIY yakni 3.070 orang.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih mengatakan tidak ada penambahan kasus positif.

Ia menambahkan bahwa terjadi perubahan data di kasus positif antara jumlah yang meninggal dan jumlah yang sembuh.

Pada data 7 April 2020 disebutkan bahwa 38 orang dinyatakan positif (6 sembuh, 7 meninggal dunia), sementara pada 8 April 2020 tercatat 38 orang dinyatakan positif (7 sembuh, 6 meninggal dunia).

"Pada hari ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menyampaikan update terhadap Kasus 19, laki-laki, usia 53 tahun asal Bantul yang telah meninggal dunia pada 6 April. Pasien tersebut dinyatakan sembuh dari Covid-19," ujarnya, Rabu (8/4/2020).

Berty menjelaskan bahwa sebelum meninggal, pada saat perawatan di rumah sakit rujukan, pasien tersebut telah diambil sampel pada 2 dan 3 Maret 2020. Berdasarkan hasil uji lab, ASN yang bekerja di RS Respira tersebut dinyatakan negatif 2 kali.

"Pasien tersebut meninggal karena komorbid," ungkapnya.

Selain itu, dilaporkan PDP yang meninggal dengan hasil lab yang belum keluar bertambah 1 kasus.

"Laporan kematian PDP dalam proses lab yakni laki-laki, 55 tahun, asal Sleman," pungkasnya. ( Tribunjogja.com | Alexander Ermando | Kurniatul Hidayah )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved