Update Corona di DI Yogyakarta
Terima 1.180 Alat Rapid Test, Dinkes Gunungkidul Prioritaskan Pasien PDP dan Paramedis
Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menerima ribuan alat Rapid Diagnose Test (RDT).
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menerima ribuan alat Rapid Diagnose Test (RDT).
Alat RDT ini terkait dengan penanganan COVID-19.
Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan ribuan RDT ini didistribusikan oleh Pemda DIY dan merupakan kiriman dari pemerintah pusat.
"Belum lama ini kami menerima sebanyak 1,180 alat RDT dari Pemda DIY," kata Dewi dihubungi pada Selasa (07/04/2020).
• Sektor Pariwisata Lumpuh, Gunungkidul Berpotensi Kehilangan Rp 100 Miliar Lebih
Sebagai informasi, RDT ini digunakan sebagai gambaran kondisi awal apakah seseorang terinfeksi Coronavirus atau tidak melalui sampel darah.
Dewi mengatakan akan memprioritaskan penggunaan ribuan RDT ini bagi para Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dengan gejala berat serta para petugas kesehatan yang menangani langsung para pasien tersebut.
"Nanti akan menyesuaikan kebutuhan dan ditata siapa saja yang memerlukan Rapid Test ini," jelasnya.
Selain RDT, Dinkes Gunungkidul juga telah menerima pasokan Alat Pelindung Diri (APD) dari Pemda DIY dan BPBD DIY.
Dewi mengatakan APD langsung didistribusikan ke berbagai fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Gunungkidul.
Dewi pun memastikan pengadaan APD akan terus berjalan, sebab bantuan terus mengalir dari Pemda DIY.
• Kabar Terbaru dr Tirta, Keluar RS Nyanyikan Lagu Karangan Sendiri & Siap Kembali Lawan Virus Corona
Menurutnya, saat ini masih distribusi APD tahap pertama.
"Distribusi APD akan dilanjutkan lagi, sampai hari ini Insya Allah kita tidak akan kekurangan," ujarnya.
Berdasarkan data terbaru Dinkes Gunungkidul hari ini, jumlah ODP mencapai 852 orang dan 32 PDP.
Pasien positif saat ini masih 1 orang. Namun 1 PDP dilaporkan meninggal dunia, menambah jumlah menjadi 3 PDP meninggal dunia.
Dewi mengatakan PDP yang meninggal merupakan warga Ponjong.
Namun ia tidak menjelaskan secara rinci dengan alasan yang bersangkutan masih dalam proses penyelidikan epidemiologi (PE). (TRIBUNJOGJA.COM)