Gunungkidul
Sektor Pariwisata Lumpuh, Gunungkidul Berpotensi Kehilangan Rp 100 Miliar Lebih
Penutupan sementara seluruh tempat wisata di Gunungkidul membuat sektor tersebut lumpuh secara ekonomi.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Penutupan sementara seluruh tempat wisata di Gunungkidul membuat sektor tersebut lumpuh secara ekonomi.
Tak tanggung-tanggung, industri pariwisata di Gunungkidul berpotensi kehilangan pemasukan hingga ratusan miliar.
Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Harry Sukmono mengungkapkan nominal tersebut berdasarkan kalkulasi dari Maret hingga Mei.
"Ada potensi lost (kehilangan) sekitar Rp 100 miliar uang yang beredar di Gunungkidul," kata Harry dihubungi pada Selasa (07/05/2020).
• Permintaan Turun Drastis, Harga Ayam di Gunungkidul Anjlok
Harry menjelaskan, rentang waktu tersebut menjadi indikator sesuai masa tanggap darurat COVID-19 di Gunungkidul.
Uang ratusan miliar tersebut juga berasal dari belanja wisatawan.
Seluruh tempat wisata di Gunungkidul sendiri sudah ditutup sementara efektif sejak 24 Maret lalu.
Penutupan ini dilakukan demi mencegah penyebaran COVID-19 di tempat-tempat keramaian.
Penjagaan pun dilakukan di pos-pos retribusi menuju pantai serta di berbagai desa wisata yang ada.
Harry mengatakan penjagaan dilakukan selama 24 jam penuh.
"Penjagaan di pos retribusi dilakukan petugas kami, sedangkan untuk desa wisata oleh Pokdarwis setempat," katanya.
• Seluruh Tempat Wisata di Gunungkidul Ditutup, Petugas Berjaga 24 Jam
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul Sunyoto mengkhawatirkan kondisi ini bisa berlanjut hingga beberapa bulan ke depan.
Sebab untuk saat ini saja, banyak pelaku wisata terutama kuliner yang memilih menutup usahanya sejak 2 minggu terakhir.
Ia pun khawatir potensi kehilangan pendapatan akan lebih besar, terutama di wilayah Gunungkidul.
"Dampak pandemi COVID-19 ini memang luar biasa, di luar perhitungan kita semua. Apalagi ini baru berkaitan dengan industri pariwisata," kata Sunyoto melalui pesan singkat.(TRIBUNJOGJA.COM)