Gunungkidul
Permintaan Turun Drastis, Harga Ayam di Gunungkidul Anjlok
Ketua Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (APAYO) Hari Wibowo menjelaskan anjloknya harga ayam selama seminggu terakhir disebabkan oleh turunnya permint
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Harga ayam potong atau broiler mengalami penurunan signifikan beberapa waktu terakhir.
Akibatnya, sejumlah peternak mengaku mengalami kerugian cukup besar.
Salah satu peternak yang merasakan dampak tersebut adalah Erfanto.
Peternak asal Desa Bunder, Patuk ini mengeluhkan harga ayam yang terus anjlok sejak seminggu terakhir.
"Normalnya Rp 18 ribu per kilogram, namun saat ini harganya jatuh jadi Rp 10 ribu per kilonya," kata Erfanto dihubungi pada Selasa (07/04/2020).
• Peternak Sapi di Klaten Kini Punya Perlindungan Asuransi AUTS
Erfanto yang merupakan peternak mandiri mengaku mengalami kerugian cukup besar.
Sebab meski hanya memelihara ratusan ekor ayam, harga anjlok tersebut membuatnya tak sebanding dengan harga pakan yang justru mengalami kenaikan.
Hal serupa juga dirasakan Harsono, peternak lainnya di Desa Putat, Patuk.
Ia merupakan peternak plasma atau menjadi bagian dari perusahaan.
Pendapatan ia peroleh dari kualitas ayam hidup serta harga di pasaran.
Hasil panennya belakangan ini juga baik, di mana 2 dari 3 kandang ayam yang dimilikinya sudah panen sejak 3 hari lalu.
"Masalahnya karena harga daging ayam di pasaran lagi anjlok, berdampak pada pendapatan saya yang tidak maksimal," tutur Harsono.
Ketua Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (APAYO) Hari Wibowo menjelaskan anjloknya harga ayam selama seminggu terakhir disebabkan oleh turunnya permintaan secara drastis.
Hal ini dipengaruhi pula oleh wabah COVID-19 belakangan ini.