Update Corona di DI Yogyakarta
Laboratorium Yayasan Tahija di UGM Mulai Digunakan untuk Screening Sampel Covid-19
Berdasar permintaan Balitbangkes mulai 7 April 2020, laboratorium Diagnostik Yayasan Tahija sepenuhnya digunakan untuk screening sampel COVID-19.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM telah mengidentifikasi lab yang memenuhi kriteria prasyarat sebuah laboratorium agar bisa melakukan pemeriksaan sampel COVID-19.
Hasilnya, terdapat dua (2) laboratorium yang memenuhi syarat BSL-2 plus yaitu Laboratorium Diagnostik Yayasan Tahija (WMP Yogyakarta) dan Laboratorium Mikrobiologi FK-KMK UGM.
Peneliti Pendamping WMP Yogyakarta, yang juga merupakan Direktur Pusat Kedokteran Tropis FK-KMK UGM, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, PhD, menyampaikan, berdasar permintaan Balitbangkes mulai 7 April 2020, laboratorium Diagnostik Yayasan Tahija yang berlokasi di FK-KMK UGM akan mulai sepenuhnya digunakan untuk screening sampel COVID-19.
"Per 7 April 2020 dan seterusnya, Lab Diagnostik Yayasan Tahija dapat sepenuhnya melakukan ekstraksi RNA sampel COVID-19 sebanyak 160 sampel pasien per hari, dengan qPCR dilakukan pada hari yang sama (2x running)," ujarnya Selasa (7/4/2020).
• Kabar Terbaru dr Tirta, Keluar RS Nyanyikan Lagu Karangan Sendiri & Siap Kembali Lawan Virus Corona
Dalam satu minggu, sampel yang dilakukan screening sebanyak 800 sampel dengan hasil tes yang dapat diperoleh dalam 24-48 jam sejak sampel harian diproses.
Lebih lanjut, ia menjelaskan spesifikasi lab tersebut telah mendapatkan sertifikasi BSL-2 plus oleh Biohaztech Singapore sebanyak 2 kali pada tahun 2013 dan 2017.
Kemudian, lab ini memiliki 2 unit mesin qPCR (Roche – Lightcycler 480 II) dengan kondisi baik dan selalu dilakukan pemeliharaan rutin.
Selain itu, Lab Diagnostik Yayasan Tahija memiliki 1 orang lab senior dan 3 orang staf lab yang telah tersertifikasi GCLP dan GCP.
“Ke depan, kami berharap kerja sama Balitbangkes dengan UGM dan Yayasan Tahija bisa berjalan dengan baik dan pengendalian penularan infeksi COVID-19 bisa berjalan secara efektif,” katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)