Efek Negatif Terlalu Sering Menahan Kencing : Dari Infeksi Hingga Risiko Gangguan Ginjal

Bila kamu menderita kandung kemih overaktif, menahan buang air kecil (BAK) justru menjadi latihan bagi kandung kemih. Tapi

Editor: Mona Kriesdinar
kubunetral.com
Ilustrasi 

Ketika keinginan untuk BAK muncul, alasan utamanya adalah karena kandung kemih sudah penuh dengan cairan.

Proses ini melibatkan banyak otot, organ, dan saraf, yang bekerja bersama untuk memberi isyarat kita harus segera ke toilet.

Jika kandung kemih setengah penuh, saraf-saraf di organ ini akan diaktifkan untuk memberi sinyal ke otak sehingga timbul keinginan untuk pipis.

Otak lalu memberi sinyal ke kandung kemih untuk menahan sampai waktunya.

Nah, menahan BAK sebenarnya melawan sinyal untuk segera pipis.

Sinyal ini berbeda-beda pada tiap orang, dipengaruhi oleh usia, seberapa banyak cairan yang bisa ditampung kandung kemih, dan juga waktu.

Masalah pada Saluran Kencing Bisa Timbul Akibat Duduk Terlalu Lama

Misalnya, sinyal untuk mengosongkan kandung kemih ini berkurang di malam hari, sehingga kita bisa tidur nyenyak sepanjang malam.

Banyak orang yang khawatir terkena infeksi saluran kencing jika sering menahan BAK.

Pada dasarnya infeksi ini terjadi bukan semata-mata karena menahan BAK, tapi karena bakteri masuk ke saluran kencing.

Bila kita tidak BAK secara teratur, bakteri akan lebih lama berdiam dan memperbanyak diri di kandung kemih.

Hal ini akan memicu infeksi saluran kemih, yang ditandai dengan sering pipis atau sensasi rasa terbakar ketika berkemih, dan urine berbau menyengat. (*)

==

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Apa Bahaya Sering Menahan Pipis?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved