Mitos-mitos Seputar Virus Corona yang Perlu Diketahui Semua Orang
Banyak informasi virus corona yang keliru dan menyebar melalui whatsapp atau media sosial. Di antaranya merupakan mitos-mitos yang tak benar
5. Mitos: Orang yang terinfeksi Covid-19 pasti akan meninggal
Ini tidak benar. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China pada 18 Februari 2020, sekitar 81 persen orang yang terinfeksi merupakan Covid-19 ringan.
Sekitar 13,8 persen melaporkan penyakit parah, yang berarti mereka mengalami sesak napas, atau membutuhkan oksigen tambahan, dan sekitar 4,7 persen kritis.
Ini berarti, mereka menghadapi kegagalan pernapasan, kegagalan multi-organ atau syok septik.
Data sejauh ini menunjukkan bahwa hanya sekitar 2,3 persen orang yang terinfeksi Covid-19 meninggal akibat virus.
Orang-orang yang lebih tua atau memiliki kondisi kesehatan buruk tampaknya paling berisiko mengalami penyakit parah atau komplikasi.
6. Mitos: Hewan peliharaan dapat menyebarkan virus SARS-CoV-2
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan, seperti kucing dan anjing, dapat terinfeksi virus corona, apalagi menyebarkannya ke manusia.
"Yang paling penting adalah mencuci tangan dengan sabun dan air setelah kontak dengan hewan peliharaan," catat WHO.
Tindakan itu melindungi Anda dari bakteri umum, termasuk E.coli dan Salmonella, yang dapat menyebar dari hewan peliharaan dan manusia.
7. Mitos: Anak-anak tak akan terkena Covid-19
Anak-anak pasti dapat terkena Covid-19, meski beberapa statistik awal menunjukkan bahwa anak-anak lebih kecil kemungkinan tertular virus daripada orang dewasa.
Sebuah studi China dari Provinsi Hubei menemukan bahwa lebih dari 44.000 kasus Covid-19, sekitar 2,2 persen melibatkan anak-anak di bawah usia 19 tahun.
Sebaliknya, anak-anak lebih cenderung tertular influenza pada tahun tertentu dibandingkan dengan orang dewasa.
Dilaporkan Live Science, jumlah kasus virus corona yang didiagnosis pada anak-anak mungkin dianggap remeh, dalam studi kasus dari China, anak-anak tampaknya kecil kemungkinan mengembangkan penyakit yang lebih parah.