Kisah Inspiratif
Mahasiswa UNY Ciptakan Salep Anti Inflamasi dari Daun Ketapang
Tumbuhan ketapang atau Terminalia Catappa memiliki kandungan senyawa obat seperti, flavonoid, alkaloid, tannin, titerpenoid atau steroid, dan saponin.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
Sebanyak 50 g serbuk yang telah halus direndam dalam pelarut etanol 70 persen sebanyak 500 mL dengan perbandingan 1:10 yang disesuaikan dalam Farmakope Indonesia selama 5 hari.
Setelah 5 hari dipisahkan debris I dan filtrat I dengan menggunakan kertas saring.
Dari hasil tersebut kemudian debris I direndam kembali menggunakan etanol 70 persen sebanyak 400 mL selama dua hari dengan sesekali diaduk.
Kemudian debris II dan filtrat II dipisahkan menggunakan kertas saring.
• UNY Bentuk Corona Crisis Center
Dari hasil tersebut kemudian debris II direndam kembali menggunakan etanol 70 persen sebanyak 300 mL selama 1 hari dengan sesekali diaduk.
Setelah 1 hari debris III dan filtrat III dipisahkan menggunakan kertas saring.
Filtrat I, filtrat II, dan filtrat III digabungkan dan disaring kembali untuk memastikan tidak ada ampas (debris) yang terikut dan untuk memperoleh total maserat daun ketapang.
Kemudian dievaporasi dengan menggunakan alat vakum evaporator dengan suhu 60oC sehingga diperoleh ekstrak hampir kental dan dilanjutkan dengan menggunakan waterbath dengan suhu 60oC hingga diperoleh ekstrak kental.
"Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan daun ketapang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)