Kisah Inspiratif
Mahasiswa UNY Ciptakan Salep Anti Inflamasi dari Daun Ketapang
Tumbuhan ketapang atau Terminalia Catappa memiliki kandungan senyawa obat seperti, flavonoid, alkaloid, tannin, titerpenoid atau steroid, dan saponin.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Luka sayatan merupakan jenis luka yang disebabkan oleh teriris alat instrumen yang tajam.
Proses penyembuhan luka sayatan dapat dipercepat dengan senyawa memiliki sifat anti-inflamasi enat untuk mengurangi tanda-tanda dan gejala peradangan.
Senyawa anti-inflamasi ini diantaranya terkandung pada daun ketapang.
Berangkat dari hal itu, tiga mahasiswa UNY yaitu Asmi Aris, Miya Kurniawati dan Jefri Eko Cahyono kemudian meneliti daun ketapang sebagai salep anti inflamasi.
Tumbuhan ketapang atau Terminalia Catappa memiliki kandungan senyawa obat seperti, flavonoid, alkaloid, tannin, titerpenoid atau steroid, dan saponin.
• UNY Luncurkan Aplikasi Cova-Covid-19
“Ketapang merupakan jenis tumbuhan berpembuluh, yang memiliki kandungan tannin," ujar Asmi Aris.
Tannin dapat digunakan sebagai antibakteri dalam luka karena dalam tannin terdapat senyawa gugus fenol.
Gugus fenol dalam tannin memiliki sifat alkohol yang berperan sebagai antiseptik.
Ketika suatu bagian tubuh mengalami luka terbuka, mekanisme inflamasi akan membantu menghilangkan sel yang rusak dan mempercepat proses penyembuhan.
“Inflamasi sebagai respon imun pertama untuk merusak zat atau objek asing yang dianggap merugikan, baik itu sel yang rusak, bakteri, atau virus” kata Miya Kurniawati.
Menghilangkan zat atau objek asing tersebut penting untuk memulai proses penyembuhan.
Dengan melalui berbagai mekanisme lainnya, sel inflamasi dalam pembuluh darah memicu pembengkakan pada area tubuh yang mengalami kerusakan dan menyebabkan pembengkakan, warna kemerahan, dan rasa nyeri.
• Gejala Virus Corona Selain Batuk dan Sesak Napas, Berdasarkan Pengalaman Pasien Positif COVID-19
"Inflamasi memang akan menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi hal tersebut penting dalam proses penyembuhan," katanya.
Jefri Eko Cahyono memaparkan produk salep anti inflamasi daun ketapang sebagai solusi luka insisi akan diolah menjadi sediaan berbentuk plastik yang agronomis menyesuaikan dengan kebutuhan, di mana dari produk ini berbentuk kental yang akan diwadah pada wadah plastik obat umumnya.
Tahap formulasinya, ekstrak daun ketapang dibuat dengan cara maserasi.