Puncak Gunung Merapi Diguyur Hujan Disertai Petir Pada Minggu Siang Ini
BPPTKG Yogyakarta merilis informasi bahwa pada Minggu (29/3/2020) ini, terjadi hujan disertai petir di puncak Gunung Merapi.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Puncak Gunung Merapi Diguyur Hujan Disertai Petir Pada Minggu Siang Ini
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis informasi bahwa pada Minggu (29/3/2020) ini, terjadi hujan disertai petir di puncak Gunung Merapi.
Hujan terjadi sejak pukul 12.20 WIB hingga pukul 13.20 WIB dengan total curah hujan 17 mm.
Laporan Aktivitas Gunung Merapi
Selain itu, BPPTKG Yogyakarta juga merilis laporan aktivitas Gunung Merapi yang dihimpun berdasarkan pengamatan tanggal 28 Maret 2020 pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.
Berdasarkan pengamatan diperoleh informasi terjadi 6 kali gempa guguran, 2 kali gempa letusan, 30 kali gempa frekuensi rendah, 2 kali gempa fase banyak dan 11 kali gempa hembusan.
Secara visual, tampak asap solfatara berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 200 meter di atas puncak Gunung Merapi.
Teramati dua kali letusan pada pukul 05.21 WIB dan pukul 19.26 WIB.
BPPTKG menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level II atau waspada. Status ini ditetapkan sejak 21 Mei 2018 silam.
BPPTKG memberikan rekomendasi bahwa potensi ancaman bahaya saat ini adalah berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.
Selain itu, direkomendasikan tidak ada aktivitas di area dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Masyarakat juga diminta untuk mengatisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awanpanas maupun letusan eksplosif serta masyarakat diminta untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.
5 kali letusan Gunung Merapi dalam 3 hari
Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi kembali meletus pada hari Minggu, 29 Maret 2020 pada pukul 00.15 WIB. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 150 detik.
BPPTKG mencatat adanya kolom asap setinggi 1500 meter dengan arah angin ke barat.
Ini merupakan erupsi Gunung Merapi kelima dalam tiga hari terakhir, sejak erupsi pertama pada Jumat, 27 Maret 2020 kemarin.
Dalam kurun waktu 3 hari ini, erupsi Gunung Merapi pertama terjadi pada Jumat (27/3/2020) pukul 10.56 WIB. Letusan terjadi selama 7 menit dengan ketinggian kolom asap setinggi 5000 meter.

Letusan kedua terjadi pada Jumat (27/3/2020) malam, tepatnya pukul 21.46 WIB.
Dikutip Tribunjogja.com dari Twitter BPPTKG @BPPTKG, erupsi kedua pada Jumat (27/3/2020) ini tercatat dengan amplitudo 40 mm dengan durasi 180 detik.
Ketinggian kolom abu mencapai 1000 m arah ke barat.

Kemudian Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu (28/3/2020) pukul 05.21 WIB.
Data BPPTKG Yogyakarta menyebutkan, erupsi tercatat di seismograf dengan amplitudo 50 mm dan durasi 180 detik.
Teramati tinggi kolom erupsi 2000 m dan arah erupsi ke Barat.
Selanjutnya, Gunung Merapi erupsi lagi Sabtu (28/3/2020) pukul 19.25 WIB.

Menurut informasi yang disampaikan akun Twitter @BPPTKG erupsi tercatat di seismogram dengan durasi amplitudo 75 mm selama 243 detik.
Penjelasan BPPTKG Yogyakarta
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida dalam jumpa pers online yang digelar Sabtu (28/3/2020) kemarin mengatakan seismisitas setelah erupsi Jumat (27/3/2020) pukul 10:46 WIB didominasi gempa LF atau gerakan fluida, yaitu sebanyak 24 kali, hembusan 11 kali, guguran 2 kali, dan MP 2 kali.
Deformasi tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Data observasi ini menunjukkan adanya fluida yang bergerak ke permukaan, tetapi tekanan tidakcukup kuat karena material letusan didominasi oleh gas vulkanik.
"Kejadian letusan semacam ini masih dapat terus terjadi. Erupsi yang berurutan dalam waktu dekat mengindikasikan adanya suplai magma yang menuju ke permukaan. Sekarang kita belum tahu magma sejauh mana. Kita tunggu perkembangannya seperti apa," jelas Hanik.
Ia menambahkan, ancaman bahaya letusan ini berupa awan panas dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan kurang dari 3 km.
Hanik mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.
Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi, masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192. (Tribunjogja.com)