Yogyakarta
Gubes UGM Positif Corona Meninggal, BPBD bersama Polda DIY Adakan Rapat Insidental
Bertambahnya korban meninggal akibat positif virus Corona di DIY membuat Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY segera
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja/Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bertambahnya korban meninggal akibat positif virus Corona di DIY membuat Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY segera melakukan rapat insidental.
Rapat tersebut dihadiri jajaran Kepolisian Polda DIY dan juga TNI. Mereka nampak duduk bersama membicarakan penanganan virus Corona di DIY.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalpops) BPBD DIY Suharyanto Budi mengatakan, rapat insidental tersebut dilakukan lantaran adanya tambahan korban meninggal akibat positif virus Corona.
"Sedang kami bicarakan terkait penanganan lanjutan virus Corona,"katanya.
Memang korban meninggal akibat positif Corona di DIY bertambah.
• Pakar Medis China Khawatirkan Gelombang Susulan Gempuran Wabah Virus Corona
Selasa (24/3/2020) Guru besar (gubes) Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada ( UGM) dinyatakan meninggal setelah menjalani karantina di RS. Dr Sardjito, Yogyakarta.
Informasi yang dihimpun, Prof. dr, Iwan Dwiprahasto, M.med,sc., meninggal dunia sekitar pukul 00.04 WIB.
Kabar meninggalnya Gubes UGM kali ini menambah daftar kematian akibat virus Corona di DIY.
Karena sebelumnya satu pasien yang ditengarai positif virus Corona juga meninggal setelah jalani perawatan di RS. Bathesda Yogyakarta pada 21 Maret lalu.
Serta pada 18 Maret lalu satu pasien asal Bekasi yang di rawat di Rs Panembahan Senopati, Yogyakarta juga dinyatakan meninggal setelah positif virus Corona.
• Pneumonia Aneh Muncul di Italia Sejak Oktober 2019, Ahli Menduga Kemungkinan Virus Corona
Meski korban meninggal terus bertambah, status kedaruratan di DIY masih sama. Belum ada upaya penekanan yang dilakukan.
"Masih sama, tanggap darurat Covid-19 sampai 29 Mei, tapi itu bisa berubah mengingat penyebaran semakin masif,"kata dia.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, masyarakat DIY tidak perlu panik, karena saat ini pihaknya masih membicarakan upaya penanganan virus Corona.
"Jangan panik dulu, masih kami biacarakan bersama Karo Ops Polda DIY, Kasi Ops Korem dan bersama Wakapolda juga,"tegasnya.
Penambahan Fasilitas Kesehatan dan juga alat penunjang lain menjadi fokus utama BPBD DIY.
"Kemarin sudah disebar untuk segera mengajukan kebutuhan mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, ekonimi, dan sosial tentunya. Keperluan itu akan diajukan melalui anggaran dana tak terduga. Sudah, kami harus segera rapat,"pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)