Bantul

Bupati Bantul Jalani Isolasi, Seusai Kontak dengan Pasien Positif Covid-19 atau Virus Corona

Suharsono telah ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP), menjalani observasi selama 14 hari.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Bupati Bantul Suharsono 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Juru Bicara Percepatan Penanganan Penularan Infeksi COVID-19 Bantul, dr Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan Bupati Bantul Suharsono menjadi satu dari beberapa orang yang disarankan menjalani isolasi mandiri di rumah.

Penyebabnya, orang nomor satu di Bumi Projotamansari itu pernah kontak erat dengan pasien positif COVID-19 di Bantul. 

Menurutnya, Suharsono telah ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP), menjalani observasi selama 14 hari.

"Sampai sekarang beliau (Suharsono) kondisinya baik. Tidak ada gejala," kata dr Sri Wahyu Joko Santoso, dihubungi Minggu (22/3/2020).

Perihal Covid-19 yang Ditemukan di Bantul, Semuanya Kasus Impor

Dikatakan Sri Wahyu, pasien positif COVID-19 di Kabupaten Bantul berjumlah satu orang.

Dia adalah aparatur sipil negara di sebuah instansi vertikal di Kabupaten Bantul.

Merujuk berdasarkan pemberitaan media, kata dia, pasien positif merupakan pejabat tertinggi di Kejaksaan Bantul. 

Kebetulan Bupati Bantul diakuinya sempat kontak erat dengan yang bersangkutan saat menjalani perawatan di salah satu Rumah Sakit swasta di Bantul.

Sehingga kemudian ditetapkan sebagai ODP bersama 90 orang lainnya.

Pihaknya mengaku sudah bergerak cepat melakukan pemantauan dan tracing. 

"Mereka yang pernah kontak erat dengan pasien positif. Semua kita minta isolasi mandiri selama 14 hari sejak kontak terakhir," kata Sri Wahyu.

Ia juga mengimbau, kepada siapapun yang pernah kontak erat dengan pasien positif, agar segera melakukan pemeriksaan kesehatan di Klinik, puskemas ataupun rumah sakit. 

Tak Usah Panik, Cek Bedanya Jika Demam dan Batuk Biasa dan Akibat Infeksi Virus Corona

Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono dalam klarifikasi melalui akun resmi facebooknya menyampaikan, dirinya membenarkan telah menjenguk ASN yang dinyatakan positif Corona.

Kendati demikian, saat menjenguk menurut dia pasien tersebut sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit swasta di Bantul. 

"Pada waktu itu pihak rumah sakit tidak mendeteksi adanya infeksi covid-19, sehingga pihak rumah sakit mengizinkan bezuk (menjenguk)," tulis Suharsono, yang mengizinkan untuk dikutip wartawan. 

Selang beberapa hari, lanjutnya, pasien tersebut diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik.

Beberapa hari kemudian pasien tersebut memeriksakan diri kembali di RS Panembahan Senopati.

Berdasarkan hasil laboratorium ternyata dinyatakan positif.

"Kemudian saya melakukan cek kesehatan. Alhamdulillah hasilnya negatif. Namun begitu sesuai protokol kesehatan saya melakukan isolasi mandiri yaitu 14 hari yang insha Alloh berakhir senin besok," terangnya. 

Dijelaskan Suharsono, roda pemerintahan di Kabupaten Bantul tetap berlangsung dengan menggunakan Teknologi Informasi (IT) yang sudah ada.

Cegah Penyebaran Corona, Pasar Niten Bantul Disemprot Disinfektan

Ia betul-betul menghimbau kepada warga masyarakat Bantul, agar melaksanakan instruksi Bupati yang sudah di tanda tangani dirinya beberapa waktu lalu.

 "Saya berusaha mengerahkan segala sumberdaya yang ada untuk mencegah semakin meluasnya persebaran virus ini," jelas dia. 

Berdasarkan laporan Gugus Tugas COVID-19 Bantul, per tanggal 22 Maret 2020 pukul 14.30 WIB, tercatat jumlah pasien ODP ada 68 orang dan  yang menjalani rawat inap di RSUD Panembahan Senopati ada dua orang.

Sedangkan pasien PDP berjumlah 11 orang, dengan rincian 8 orang rawat inap di RSUD Panembahan Senopati, dua di PKU Bantul, dan satu di RS UII Bantul. 

Pasien positif COVID-19 di Bantul ada satu orang yang saat ini menjalani perawatan di RSUD Panembahan Senopati. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved