Pohon Tlu Ron, Jejak Kuno Nama Lokasi Candi Kedulan, Tumbuh Subur di Banjarmasin
Prasasti ketiga berangka tahun 822 Saka (900 Masehi), yang ditemukan di komplek Candi Kedulan ini pun akhirnya diberi nama Prasasti Tlu Ron
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Pohon Tlu Ron, Jejak Kuno Nama Lokasi Candi Kedulan, Tumbuh Subur di Banjarmasin
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - "Sri maharaja sri bahu wikra ma bajradewa mapikat khitiran waitannin parhyangn haji i tlu ron. i huwus nira mapikat madyus sira i pancuran mulih sira in kadatwan."
("Sri Maharaja Sri Bahuwikramabajradewa menjerat burung perkutut di timur Parhyangan Haji di Tlu Ron. Setelah menjerat perkutut, beliau mandi di pancuran. Beliau pulang kembali ke kedaton (istana)". Tjahjono Prasodjo MA, UGM, 2018)

Catatan maha penting ini tertulis di prasasti batu abad 9 Masehi. Lempengan itu ditemukan di dekat candi perwara komplek Candi Kedulan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman pada 2015.
Prasasti dari masa Raja Balitung di era Mataram Kuno itu isinya memberitahukan sang raja (dan rombongan) berkunjung ke sebuah lokasi pemujaan suci.
Seperti tertera di prasasti yang sudah ditranskripsikan epigraf UGM Tjahjono Prasodjo MA, terang benderang disebut nama "Tlu Ron".
"Parhyangan haji i tlu ron" atau "bangunan suci di Tlu Ron". Karena peletakan prasasti batu yang sangat berat itu di komplek Candi Kedulan (sekarang), intrepretasinya, lokasi bangunan Hindhuistis ini pada masa itu menurut Tjahjono Prasodjo, namanya Tlu Ron.
Prasasti ketiga berangka tahun 822 Saka (900 Masehi), yang ditemukan di komplek Candi Kedulan ini pun akhirnya diberi nama Prasasti Tlu Ron. Bendanya kini tersimpan di kantor BPCB DIY Bogem.

Nah, Tlu Ron itu apa? Menurut Tjahjono Prasodjo "tlu" artinya tiga, dan "ron" artinya daun.
Jadi Tlu Ron itu maknanya Tiga Daun, diyakini diadopsi dari nama pohon yang identik satu tangkainya berdaun tiga.
Rabu (11/3/2020), Tribunjogja.com menjumpai pohon yang besar kemungkinan sama dengan pohon Tlu Ron di Kedulan, di sebuah kampung di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Letaknya di tepi Sungai Martapura. Masyarakat Banjar mengenalnya bernama pohon Tiga Ron atau ada yang menyebutnya Tigarun. Pohon ini dikenal senang tumbuh di tempat berair.
Menurut guru besar Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Prof Dr M Arief Soendjoto, pohon Tigaron ini nama latinnya Crataeva adonsonii, spesies keluarga Capparaceae.

Tanaman ini tersebar luas di Afrika dan Asia. Di India disebut "barna suci", atau dinamakan bua trái đỏ di Vietnam. Bahasa Inggrisnya disebut three leafs caper.
Menurut Arief Sandjoto dan kawan-kawan di jurnal Warta Konservasi Lahan Basah Volume 22 No 2 Juli 2014, Tigaron termasuk pohon kayu, mengeras, menahun.