Yogyakarta

Kurangnya APD di DIY Jadi Masalah Pelik

Pemda DIY menambah 22 rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan untuk merawat Pasien dalam Pengawasan (PDP) di DIY.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie 

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY menambah 22 rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan untuk merawat Pasien dalam Pengawasan (PDP) di DIY.

Jumlah tersebut di luar dari 4 rumah sakit rujukan di DIY yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menjelaskan bahwa kondisi saat ini membuat pihaknya melakukan penambahan fasilitas kesehatan.

Data terakhir per 19 Maret 2020 tercatat 5 pasien positif Covid-19 di DIY dari total 37 PDP di mana 15 negatif dan 18 masih dalam proses uji lab.

Kurangi Penyebaran Virus Corona, Money Changer Tutup

Terkait kesiapan 22 rumah sakit, Pembajun menjelaskan bahwa pihaknya berupaya mendukung seluruh rumah sakit tersebut dengan melakukan penguatan.

"Teman-teman tahu kalau ada kendala APD. Teman-teman di rumah sakit ini punya kemauan dan komitmen besar. Begitu kebentur (minimnya) APD, ini yang masalah. Saya tidak bisa membiarkan tenaga medis bekerja tanpa perlindungan diri yang baik. Beberapa tim kita sudah kena masalah itu. Saya tolong dibantu deh gimnaa caranya kita itu bisa mendapatkan APD agar teman-teman di rumah sakit dan puskesmas melakukan pelayanan secara maksimal," bebernya, Kamis (19/3/2020).

Ia menambahkan bahwa masalah APD menjadi sesuatu yang mendesak. Sementara untuk Virus Transport Medium (VTM) hingga saat ini diakuinya masih dapat terpenuhi.

"Memang kebutuhan APD itu tidak hanya (mendesak) di DIY tapi di seluruh Indonesia karena krusial," bebernya.

Disinggung mengenai adakah tenaga medis yang masuk dalam salah satu orang yang masuk dalam PDP, Pembajun memberikan klarifikasinya.

BREAKING NEWS : Satu PDP Covid-19 di RSUD Panembahan Senopati Bantul Meninggal Dunia

"Ada 1, tidak di PDP tapi ODP. Isolasi diri di rumah dengan baik, tinggal di pantau," ucapnya.

Terkait kondisi tenaga medis di DIY apakah mengalami kelelahan dan sebagainya, ia mengaku belum menerima informasi tersebut.

"Teman-teman tenaga medis masih siap memberi pelayanan. Lalu untuk yang 22 rumah sakit yang akan kita bentuk, kita minta memberikan pelayanan. Dokter spesialis paru atau konsultan paru di DIY memang kurang. Nanti kita minta profesi lain untuk membantu misal dokter penyakit dalam. Kami juga berterimakasih kepada IDI yang sudah bersedia bila tenaga mereka diperlukan," bebernya.

Disinggung mengenai kondisi pasien laki-laki usia 58 tahun yang juga merupakan salah satu guru besar di UGM, Pembajun menjelaskan bahwa kondisinya saat ini sudah stabil.

"Beliau punya komorbit, infonya begitu. Jadi ada kesehatan pendukung yang membuat kondisi beliau benar-benar harus di ICU. Iya (isolasi di ICU) kondisi terakhir kemarin saya tanya stabil. Kita doakan beliau semakin baik," ucapnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved