Lelah dengan Berita Virus Corona? Ini 10 Berita Menggembirakan di Bidang Medis dan Sains
Berikut daftar berita menggembirakan di bidang medis dan sains yang terjadi di berbagai belahan dunia sebagaimana yang dirangkum Science Alert:
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
10 Berita Menggembirakan di Bidang Medis dan Sains
TRIBUNJOGJA.COM - Terhitung sejak kali pertama kasus Virus Corona ditemukan di Wuhan, China, dunia kini dibanjiri dengan berita-berita seputar Virus Corona (COVID-19) yang telah menjangkiti seluruh dunia, termasuk di antaranya Indonesia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memasukan wabah Virus Corona sebagai pandemi global. Yakni sebuah wabah yang menyebar ke berbagai negara dalam kurun waktu sangat singkat.
Di Indonesia, hingga Senin 16 Maret 2020 kemarin, tercatat ada 134 orang yang terinfeksi, 8 orang sembuh dan 5 lainnya meninggal dunia.
Kini, berita-berita pun didominasi oleh informasi-informasi seputar virus corona.
Di tengah situasi yang sulit ini, ternyata ada banyak kabar menggembirakan di bidang sains dan medis. Mungkin beberapa di antaranya Anda lewatkan.
Berikut daftar berita menggembirakan di bidang medis dan sains yang terjadi di berbagai belahan dunia sebagaimana yang dirangkum Science Alert:
1. Ilmuwan Berhasil Aplikasikan CRISPR Pada Kasus Kelainan Genetik
Dokter di Oregon Health & Science Institute berhasil menggunakan teknik rekayasa genetika CRISPR untuk membantu menyembuhkan Leber Congenital Amaurosis, sebuah kelainan genetika langka yang menyebabkan kebutaan pada anak.
CRISPR sendiri adalah singkatan dari Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats.
Yakni jenis teknologi rekayasa genetika yang memungkinkan para ilmuwan lebih cepat dan akurat 'memotong' dan 'menempelkan gen ke dalam DNA.
Ini didasarkan pada sistem pertahanan penghancur DNA bertarget yang awalnya ditemukan pada prokariota tertentu.
Pencapaian tersebut, menambah harapan lainnya yang dilakukan melalui teknik yang sama, yakni untuk terapi menyembukan penyakit Huntington, Herpes, HIV, dan imunoterapi untuk beberapa jenis kanker.
Selengkapnya klik Health Line
2. 60 Ribu Sampel Benih Ditambahkan ke Svalbard