Wabah Virus Corona
4 Rumah Sakit (RS) Rujukan COVID-19 di Yogyakarta dan Nomor yang Bisa Dihubungi
Di Provinsi DI Yogyakarta, ada 4 rumah sakit rujukan. Berikut daftar alamat RS rujukan penanganan virus corona (COVID-19)
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
Jika tim medis menemukan adanya indikasi kuat Anda terpapar virus corona, maka akan dilakukan pemeriksaan laboratorium. Setiap hasil tes akan diverifikasi untuk memastikan validitasnya.
5. Bagaimana virus corona menyebar?
Karena COVID-19 adalah baru, masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang bagaimana virus ini menyebar. Tetapi para ahli percaya bahwa;
- Virus ini dapat menyebar dari orang ke orang, antara orang-orang yang berjarak sekitar 6 kaki satu sama lain, dan melalui percikan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
- Virus dapat menyebar sebelum orang mengalami gejala.
- Virus menyebar dari kontak dengan permukaan yang terinfeksi. Menyentuh permukaan atau benda yang memiliki virus dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata Anda adalah salah satu cara penyebarannya, meskipun CDC mengatakan itu tidak diyakini sebagai cara utama penyebaran virus.
- Sebuah penelitian menyebutkan hingga saat ini Virus Corona tidak ditularkan lewat udara, sehingga Anda tidak akan terpapar lewat aktivitas bernafas.
- Virus Corona menyebar dengan mudah. Tidak semua virus melakukannya, tetapi CDC percaya bahwa COVID-19 menyebar “dengan mudah dan berkelanjutan di komunitas” di beberapa wilayah geografis yang telah terpengaruh.
• Cara Membuat Hand Sanitizer di Rumah, Praktis dan Higienis
6. Berapa lama virus corona hidup di permukaan atau di luar tubuh?
Sebuah studi baru menemukan bahwa SARS-CoV-2 (virus yang menyebabkan COVID-19) dapat bertahan selama beberapa jam atau beberapa hari di permukaan.
Studi ini menemukan bahwa Virus Corona dapat bertahan hingga 4 jam pada tembaga, hingga 24 jam pada karton dan hingga 2 hingga 3 hari pada plastik dan stainless steel.
Studi ini menunjukkan bahwa infeksi dapat terjadi dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi atau dengan menghirupnya dari udara, tetapi tidak membuktikan bahwa transmisi udara benar-benar terjadi dalam keadaan dunia nyata.
Maka sebaiknya gunakanlah disinfektan sederhana pada semua permukaan yang dapat dijangkau.
7. Apakah virus corona lebih buruk daripada flu?
Setidaknya ada 29 juta orang Amerika yang terserang flu musim ini, dibandingkan dengan lebih dari 1.600 yang diketahui sakit akibat Virus Corona. Sementara lebih dari 133.000 orang dikonfirmasi sebagai pasien Virus Corona di seluruh dunia, jumlahnya masih sangat kecil dibandingkan dengan flu.
Tetapi COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini, mungkin lebih mematikan.
Perkiraan tingkat kematian flu adalah sekitar 0,1%, dibandingkan dengan tingkat kematian 2% -3% dari virus corona.
Sulit untuk mengetahui angka kematian yang sebenarnya karena orang mungkin memiliki kasus ringan yang tidak pernah didiagnosis.
Editorial baru-baru ini di New England Journal of Medicine mengatakan untuk alasan itu, tingkat kematian yang sebenarnya mungkin lebih dekat dengan flu pada musim yang parah.
Editorial itu ditulis sebagian oleh Anthony Fauci, MD, direktur National Institutes of Allergy and Infectious Diseases.
• Pengakuan Pasien 01 Virus Corona yang Berhasil Sembuh Total : Panik Bikin Imun Kita Makin Turun
Virus corona ini masih baru, dan pejabat kesehatan masih belajar tentang penyebarannya. Mungkin juga virus bermutasi menjadi beberapa jenis, seperti flu.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan ada beberapa perbedaan utama yang perlu dipahami. Pertama, COVID-19 tampaknya tidak menyebar seefisien flu. Perbedaan besar kedua adalah orang lebih sakit akibat COVID-19 daripada flu.
“Sementara banyak orang di dunia telah membangun kekebalan terhadap jenis flu musiman, COVID-19 adalah virus baru yang tidak ada yang memiliki kekebalan. Itu berarti lebih banyak orang yang rentan terhadap infeksi dan beberapa akan menderita penyakit parah, ”katanya.
8. Apakah sudah ada vaksin untuk COVID-19?
Belum, dan setiap vaksin berhasil dibuat setidaknya masih butuh waktu satu tahun lagi.
Tetapi beberapa universitas riset dan perusahaan obat sedang mengusahakannya. Setidaknya satu kemungkinan vaksin siap untuk percobaan manusia fase I.
9. Bagaimana cara merawat pasien virus corona?
Belum ada pengobatan, dan antibiotik hanya efektif melawan infeksi bakteri. Para ahli merekomendasikan untuk mengobati gejala: Cobalah ibuprofen, acetaminophen, atau naproxen untuk rasa sakit dan demam; beristirahat; dan minum banyak air.
Orang dengan kasus yang lebih serius perlu dirawat di rumah sakit, di mana mereka mungkin memerlukan bantuan dengan pernapasan dan dukungan lainnya.
10. Apakah aman untuk bepergian?
Travel warning berubah sangat cepat, sehingga Anda perlu untuk memeriksa imigrasi masing-masing negara terkait dengan travel warning Virus Corona ini. (Tribunjogja.com/WebMD)