Jawa

Pemandangan Tak Biasa Ketika Candi Borobudur Senyap Tanpa Wisatawan

Hari ini, Senin (16/3/2020), Zona 1 Candi Borobudur memang mulai ditutup untuk umum. Candi ditutup dan tidak boleh dinaiki pengunjung.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Candi Borobudur yang sepi tanpa pengunjung, Senin (16/3/2020) pagi ini. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Ada yang berbeda pada Candi Borobudur hari ini, Senin (16/3/2020).

Suasana candi yang biasanya ramai dengan pengunjung yang berdesak-desakkan, kini tampak sepi dan hening.

Tak seorang pun yang terlihat, hanya bangunan candi dan stupa yang kosong.

Hari ini, Senin (16/3/2020), Zona 1 Candi Borobudur memang mulai ditutup untuk umum.

Candi ditutup dan tidak boleh dinaiki pengunjung.

Kebijakan ini diambil Balai Konservasi Borobudur (BKB) demi mencegah penyebaran Covid-19.

BREAKING NEWS : Cegah Covid-19, Candi Borobudur Disemprot Cairan Disinfektan

Suasana yang sepi ini sudah tampak dari pintu masuk timur Candi Borobudur.

Gerbang pintu masuk semua telah dikunci.

Sejumlah pengunjung hanya dapat melihat dari luar pagar.

Spanduk bertuliskan penutupan zona 1 terpasang di gerbang masuk.

Di halaman candi, di pelataran, kosong, tak sesiapapun.

Naik ke atas candi, juga tak tampak apa-apa.

Baru di pintu di sebelah tangga naik, seorang penjaga terlihat sedang berjaga.

Koridor dan lorong di setiap lantai, di kanan dan kiri, pun tampak senyap.

Hingga di lantai 8, 9, dan puncak di lantai 10, hanya suasana hening, stupa dan patung yang diam.

Turun dari candi menuju ke concourse atau boulevard, baru tampak beberapa wisatawan yang datang.

Mereka sebelumnya telah diberitahukan di pintu masuk jika zona 1 candi telah ditutup sementara.

Tak Usah Panik, Cek Bedanya Jika Demam dan Batuk Biasa dan Akibat Infeksi Virus Corona

Wisatawan itu pun hanya berfoto di sekitar boulevard dan gerbang di luar pagar candi saja.

Seorang pengunjung di Candi Borobudur, Agatha Febriana, mengatakan kecewa dengan penutupan ini.

Ia sudah berencana ke Candi Borobudur sejak lama, tetapi tidak dapat naik candi.

Meski demikian, ia maklum penutupan ini untuk mencegah bahaya yang ditimbulkan dari Virus Corona.

"Ada perlombaan di Jogja, sekaligus berjalan-jalan. Ya kecewa dari awal rencana ke Jogja ingin jalan-jalan ke Borobudur, tahunya pas kesini ditutup karena virus corona. Baru pertama kali ini ke sini, pertama kalinya juga tidak bisa naik ke atas," kata pengunjung dari Medan.

Kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur sendiri memang akan dibatasi selama dua minggu, mulai dari Senin (16/3/2020) hingga Minggu (29/3/2020) mendatang.

Pembatasan kunjungan pada zona 1 ini dilakukan untuk pencegahan terhadap penyebaran Covid-19.

Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB), Tri Hartono, mengatakan, pihaknya melakukan pembatasan kunjungan ke Candi Borobudur pada zona 1.

Ada empat kunjungan yang dibatasi yakni kunjungan umum atau reguler, kunjungan sunrise, sunset, dan Borobudur Manohara Package.

Pembatasan ini dimulai dari tanggal 16-29 Maret 2020 mendatang.

BREAKING NEWS : Pembatasan Kunjungan ke Candi Borobudur, Wisatawan Tak Boleh Naik Candi

Selepas itu, pihak BKB akan melakukan pembersihan di Candi Borobudur, disusul pemeliharaan, perawatan dan penyemprotan desinfektan.

"Kita laksanakan dari tanggal 16-29 Maret 2020. Kemudian setelah itu kita akan melakukan pembersihan di candi borobudur. Kemudian pemeliharaan, perawatan terus dilakukan penyemprotan desinfektan. Paling lambat tiga hari sebelum masa berakhir, kita lakukan evaluasi melihat perkembangan corona di indonesia. Kalau memang nanti, akan kita evaluasi kembali. Apakah itu akan diperluas, atau itu akan diperpanjang, atau bagaimana kita menunggu sikon yang ada," kata Tri.

Tri menambahkan, pembatasan kunjungan ini berdasarkan pertimbangan awal bahwa Covid-19 sudah menjadi ancaman nasional.

Penyebaran dan perkembangan penyakit ini sangat cepat, sehingga langkah antisipasi perlu segera dilakukan.

"Penyebaran perkembangan sangat cepat, sehingga harus mengantisipasi antar pengunjung. Kita tahu di atas candi, ukuran sangat sempit. Kalau pengunjung berdesak-desakkan, mereka akan bersebggolan, ini jelas akan mempermudah penularan," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved