Jawa
Pemkab Klaten Liburkan Semua Tingkatan Sekolah
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten resmi mengeluarkan kebijakan meliburkan semua tingkatan sekolah untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona atau
Penulis: Victor Mahrizal | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNJIGJA.COM, KLATEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten resmi mengeluarkan kebijakan meliburkan semua tingkatan sekolah untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona atau COVID-19.
"Menindaklanjuti keputusan Gubernur Jawa Tengah, Bupati Klaten menginstruksikan kepada sekolah di semua tingkatan baik TK, SD dan SMP untuk libur selama dua minggu ke depan," kata Ketua Satgas Percepatan Penanggulangan Corona Klaten, dr Ronny Reokmito, Minggu (15/3/2020).
Ronny yang juga asisten tata pemerintahan dan kesra Pemkab Klaten itu menjelaskan selain meliburkan siswa sekolah, Pemkab sudah meminta dinas pendidikan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
"Kepala Dinas Pendidikan sudah kami minta membuat edaran. Untuk SMA dan SMK juga diliburkan dengan instruksi gubernur," ujar Ronny.
• Viral Medsos, Cristiano Ronaldo Beli Sebuah Pulau untuk Mengisolasi Diri Sendiri dari Virus Corona
Ronny mengatakan petunjuk teknis soal libur sekolah akan segera diedarkan oleh Dinas Pendidikan.
Petunjuk teknis ini meliputi petunjuk bagi murid-murid selama kegiatan sekolah diliburkan.
"Kami mengimbau selama liburan orang tua agar mengawal anak-anaknya untuk menghindari penularan Virus Corona, salah satunya sementara waktu menghindari kegiatan kumpul-kumpul," imbuh Ronny.
Sampai saat ini, jumlah orang dalam pantauan (ODP) kasus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Klaten bertambah.
Satu pasien yang dirawat dinyatakan berstatus ODP setelah ada riwayat kontak dengan jemaah umroh dan mengalami batuk-pilek.
"Satu pasien masuk ODP. Pasien itu adalah santri yang sempat kontak langsung dengan jemaah umrah," kata juru bicara Satgas Percepatan Penanggulangan Corona Kabupaten Klaten, dr. Anggit Budiarto.
• Bupati Magelang: Satu Positif Covid-19 Adalah Warga Kabupaten Magelang
Anggit yang juga menjabat Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pemkab Klaten itu menjelaskan santri tersebut mengeluh sakit usai menjenguk ustaznya yang baru pulang umroh.
"Saat ini santri tersebut masih menjalani perawatan di rumah sakit. Kondisi pasien tersebut hingga kini masih dalam pemantauan," jelasnya.
Wakil Ketua Satgas Percepatan Penanggulangan Corona Kabupaten Klaten, dr. Cahyono Widodo mengatakan dari jumlah 44 ODP yang dipantau, 12 orang di antaranya dinyatakan sehat setelah dipantau 14 hari.
"ODP itu merata ada di 20 kecamatan. Mereka usia dewasa sebab mayoritas adalah jamaah umroh," jelas Cahyono yang juga Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten.(TRIBUNJOGJA.COM)